Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Jelang Libur Lebaran, Asing Kejar BBCA & ANTM, Lepas BBRI

Pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, IHSG turun 0,63 persen atau 37,44 poin menjadi 5.938,35. Terpantau 153 saham naik, 321 saham turun, dan 170 saham stagnan.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Selasa (11/5/2021) jelang libur Lebaran seiring dengan aksi jual investor asing.

Pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, IHSG turun 0,63 persen atau 37,44 poin menjadi 5.938,35. Terpantau 153 saham naik, 321 saham turun, dan 170 saham stagnan.

Total transaksi mencapai Rp9,45 triliun jelang penutupan, dimana investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp60,23 miliar.

Dari sisi sektoral, 9 sektor di IDX-IC terkoreksi, sedangkan 2 sektor naik. Penurunan paling dalam terjadi pada indeks industri (IDXINDUST) sebesar -2,42 persen. Indeks energi (IDXENERGY) naik paling tinggi, yakni 0,17 persen.

Saham BBRI mencatatkan net sell paling besar, yakni Rp266,1 miliar. Saham BBRI pun koreksi 1,48 persen menjadi Rp3.990.

Selanjutnya, saham INKP mencatatkan net sell Rp45,4 miliar, TKIM Rp24,5 miliar, dan ADHI Rp10,9 miliar.

Di sisi lain, saham BBCA paling banyak diborong asing dengan net buy Rp127,7 miliar. Saham BBCA naik 0,93 persen menuju Rp32.400.

Saham ANTM juga diserbu investor asing dengan net buy Rp116,9 miliar. Namun, saham ANTM terkoreksi 0,37 persen menuju Rp2.670.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan secara teknikal IHSG kembali bergerak terkonsolidasi dan menguat bertahan dan menguji di level rata-rata 5 hari dan menuju rata-rata 20 hari pada indikator moving average.

Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat oversold dan Indikator MACD yang memiliki kondisi undervalue.

"Investor berhati-hati karena penutupan market dalam negeri akibat libur Lebaran," imbuhnya.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan bahwa koreksi yang terjadi di IHSG disebabkan sepinya transaksi menjelang hari raya Idulfitri.

“Selain itu, perkembangan mutasi COVID-19 yang membuat para pelaku pasar khawatir juga menjadi sentimen negatif indeks,” ujarnya.

Nafan juga menjelaskan bahwa katalis negatif bagi indeks adalah penjualan ritel Indonesia YoY per Maret masih mengalami kontraksi yakni di angka -14,6 persen, dan adanya kekhawatiran terjadinya percepatan laju inflasi di AS.

Selain itu, kebijakan Biden dalam menaikkan pajak korporasi juga mempengaruhi pergerakan saham domestik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper