Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Melesat Lagi, Reli untuk 4 Hari Beruntun

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terangkat US$6,3 atau 0,34 persen menjadi ditutup pada US$1.837,60 per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 10 Februari.
Tumpukan emas batangan./Bloomberg
Tumpukan emas batangan./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat lagi pada akhir perdagangan Selasa pagi (11/5/2021) sehingga memperpanjang reli untuk hari keempat berturut-turut, setelah angka pertumbuhan pekerjaan Amerika Serikat (AS) minggu lalu yang mengecewakan membebani dolar dan mendorong ekspektasi suku bunga acuan akan tetap rendah.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di Divisi Comex New York Exchange, terangkat US$6,3 atau 0,34 persen menjadi ditutup pada US$1.837,60 per ounce. Ini adalah penyelesaian kontrak teraktif tertinggi sejak 10 Februari.

Akhir pekan lalu Jumat (7/5/2021), emas berjangka melonjak US$15,6 atau 0,86 persen menjadi US$1.831,30, setelah melambung US$31,4 atau 1,76 persen menjadi US$1.815,70 pada Kamis (6/5/2021), dan terkerek US$8,3 atau 0,47 persen menjadi US$1.784,30 pada Rabu (5/5/2021).

"Jumlah pekerjaan AS yang mengecewakan akhirnya memicu putaran short-covering algoritmik," kata Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali.

Juga mendukung logam mulia adalah kembalinya discretionary capital yang mengalir ke emas bersama dengan permintaan fisik yang kuat dari China dan India bulan lalu sebelum penguncian di India, tambah Ghali.

Data penggajian (payrolls) non-pertanian AS pada Jumat (7/5/2021) menunjukkan pertumbuhan pekerjaan secara tak terduga melambat pada April, mendorong dolar ke level terendah dalam lebih dari dua bulan, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level terendah 2,5 bulan semalam.

Angka pekerjaan yang lebih rendah dari perkiraan mengganggu harapan investor akan pemulihan yang menderu di ekonomi terbesar dunia dan bahwa Federal Reserve (Fed) AS mungkin akan memperketat kebijakan lebih awal dari yang diperkirakan.

Bank sentral AS telah berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai inflasi dan lapangan kerja meningkat. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

"Apa yang hilang dari kenaikan harga baru-baru ini dan akan dibutuhkan untuk menghidupkan kembali reli adalah partisipasi para pencari aset aman [safe-haven]," kata Analis Carsten Menke, Julius Baer, dalam sebuah catatan.

Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,5 sen atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada US$27,492 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik US$11 atau 0,88 persen menjadi ditutup pada US$1.265,50 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper