Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAEF Raih Penjualan Rp2,3 Triliun, Penjualan Online Digenjot!

Kimia Farma berencana melakukan rebranding perseroan untuk segmen ritelnya dan melakukan format ulang desain ritel pada 2021.
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id
Kantor Pusat PT Kimia Farma Tbk. di Jalan Veteran, Jakarta Pusat./kimiafarma.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kimia Farma Tbk. (KAEF) merealisasikan penjualan Rp2,3 triliun pada kuartal I/2021, pendapatan dari saluran dalam jaringan (daring) terus digenjot perseroan.

Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Imam Fathorrahman mengatakan dalam pengembangan, perseroan terbuka penambahan saluran distribusi offline dan online.

"Pencapaian di kuartal I/2021 di atas Rp2,3 triliun penjualan, kontribusi online kurang lebih sekitar Rp1,5 miliar hanya dari penjualan di marketplace saja, jadi peluang baru. Pendapatan dari superapps KAEF mobile di atas Rp250 juta," urainya, dikutip, Senin (10/5/2021).

Emiten bersandi KAEF ini berencana melakukan rebranding perseroan untuk segmen ritelnya dan melakukan format ulang desain ritel pada 2021 ini. Perseroan ingin meningkatkan pengalaman pelanggan saat berkunjung ke offline store dan meningkatkan penjualan KAEF ritel.

Fokus utama perseroan tahun 2021 menjadi momentum pertumbuhan perseroan dengan tata kelola yang baik yang didukung oleh 4 pilar portofolio Perseroan yaitu National Leader Manufacture, Excellent Distribution, Leading Pharmacy Retail dan Best Service Clinic & Clinical Laboratory.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan berupaya untuk menciptakan efisiensi dan meningkatkan produktivitas dengan menjalankan digitalisasi, pengadaan yang terpusat, layanan kesehatan yang terintegrasi dan optimalisasi fasilitas produksi.

Sebagai fondasi untuk mewujudkan tujuan tersebut, Perseroan akan bertumpu pada empat pilar, yaitu riset dan pengembangan, otomatisasi dan teknologi, sumber daya manusia dan tata kelola perusahaan yang baik.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, emiten berkode saham KAEF itu membukukan pendapatan sebesar Rp10 triliun pada 2020. Perolehan itu tumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp9,4 triliun.

Pendapatan pada 2020 ditopang oleh peningkatan segmen distribusi sebesar Rp814,68 miliar atau meningkat 26,81 persen dari tahun sebelumnya Rp3,03 triliun.

Selain itu, segmen lainnya yaitu jasa layanan klinik kesehatan dan laboratorium klinik meningkat 316,71 persen dari Rp182,04 miliar pada 2019 menjadi Rp758,58 miliar tahun 2020.

Laba usaha perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 30,17 persen menjadi sebesar Rp653,02 miliar dibandingkan 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper