Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Dibayangi Lonjakan Covid-19 di India, Harga Minyak Tergelincir

Brent untuk pengiriman Juli, tergerus 87 sen atau 1,3 persen menjadi ditutup pada US$68,09 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk penyerahan Juni, merosot 92 sen atau 1,4 persen menjadi menetap di US$64,71 per barel.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mentah melemah pada akhir perdagangan Jumat pagi (7/5/2021) dipicu oleh meningkatnya infeksi Covid-19 di India dan di tempat lainnya.

Meski demikian, harga minyak berhasil mempertahankan beberapa dukungan dari laporan sehari sebelumnya bahwa persediaan minyak mentah AS turun lebih tajam dari yang diperkirakan.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli, tergerus 87 sen atau 1,3 persen menjadi ditutup pada US$68,09 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk penyerahan Juni, merosot 92 sen atau 1,4 persen menjadi menetap di US$64,71 per barel.

"Ketika Arab Saudi memangkas harga jual minyak mentah mereka, itu adalah pengingat yang kuat bahwa masih ada kantong bahaya Covid yang dapat memengaruhi permintaan," kata Phil Flynn, Analis Senior di Price Futures Group di Chicago.

Pada Rabu (5/5/2021), kedua kontrak acuan mencapai level tertinggi sejak pertengahan Maret sebelum mundur kembali menjadi ditutup sedikit berubah setelah mencatat kenaikan dua hari berturut-turut.

India membukukan rekor infeksi dan kematian Covid-19 setiap hari, dengan virus menyebar dari kota ke desa di seluruh negara terpadat kedua di dunia, memupus harapan bahwa gelombang kedua yang mematikan akan segera mencapai puncaknya.

"Rekor jumlah infeksi baru di India telah menjadi berita utama dan memicu kekhawatiran bahwa permintaan akan pulih lebih lambat," kata Commerzbank.

Namun pelonggaran pembatasan di Eropa dan jatuhnya persediaan minyak mentah AS mendukung harga.

“Karena peluncuran vaksin berlanjut dan musim mengemudi musim panas yang terpendam terus terwujud, tren ini akan semakin cepat, menjaga permintaan bahan bakar motor tetap kuat dan meningkatkan kepercayaan pasar pada kisah pemulihan,” analis Citi mengatakan dalam sebuah catatan.

Stok minyak mentah AS turun lebih besar dari yang diperkirakan minggu lalu karena produksi penyulingan naik dan ekspor melonjak, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (5/5/2021).

Persediaan minyak mentah AS turun 8,0 juta barel dalam seminggu terakhir, dibandingkan dengan ekspektasi dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 2,3 juta barel, menurut Badan Informasi Energi mengatakan pada Rabu (5/5/2021).

Analis Commerzbank mengutip penurunan besar-besaran dalam impor minyak mentah bersih menjadi sekitar 1,3 juta barel per hari, level terendah dalam setidaknya 40 tahun. Commerzbank menambahkan bahwa permintaan bensin di importir minyak mentah terbesar dunia itu terbukti mengecewakan, dengan stok naik sedikit minggu lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper