Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Gerak Menguat, BAJA, HOKI, hingga INDY Paling Hijau

Pada pukul 09.21, indeks terpantau menguat 0,2 persen atau 11,98 poin ke level 5.982,11.
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil dibuka ke zona hijau pada perdagangan hari terakhir pekan ini, Jumat (7/5/2021).

Pada sesi pra perdagangan, saham-saham LQ45 mengangkat indeks menguat 0,29 persen naik 17,09 poin ke level 5987,33. Dengan 27 saham menguat, 3 saham melemah, tak berubah 15 saham.

Adapun, pada pukul 09.01 WIB, IHSG dibuka menguat dan naik 0,32 persen atau naik 18,8 poin, ke level 5989. Pada pukul 09.21, indeks terpantau menguat 0,2 persen atau 11,98 poin ke level 5.982,11.

Selanjutnya, saham-saham yang menguat signifikan ada BAJA yang naik 8,16 persen ke level 318. Menyusul, ada saham HOKI yang naik 3,33 persen, GJTL naik 2,76 persen, BEKS naik 2,47 persen dan INDY yang naik 2,36 persen.

Di sisi lain, saham-saham yang memerah dipimpin LUCY turun 8,93 persen ke level 102. Disusul saham LUCK turun 4,71 persen, KAYU turun 4,65 persen.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam laporannya menyebutkan, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah upaya pemerintah dalam menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Hal ini dikaitkan dengan RUU KUP yang mengacu pada UU No. 42/2009 tentang perubahan ketiga atas UU No.8 1983 tentang PPN Barang dan Jasa PPnBM dimana besaran pungutan menjadi pertimbangan untuk diubah. UU tersebut mengatur perubahan tarif paling rendah berada pada angka 5 persen dan paling tinggi 15 persen.

Dampak kebijakan ini akan terasa pada pada kenaikan harga barang dan jasa. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa reformasi fiskal harus dilakukan untuk mendukung konsolidasi dan keberlanjutan fiskal.

Selain itu, sentimen eksternal yang akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG hari ini adalah tensi politik antara China dan Australia.  China pada akhirnya mengumumkan kemarin untuk sementara waktu tidak akan berdiskusi atau berdialog dengan Kementrian Australia.

Hal tersebut, lanjut Nico, adalah respons terbaru sikap dari China yang investasi 5G nya ditolak di Canberra, Australia. China akan menghentikan semua diskusi atau dialog tanpa batas waktu yang ditentukan dibawah dialog Ekonomi Strategis China – Australia.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan diperdagangkan pada level 5.932 – 6.033,” kata Nico dikutip dari risetnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper