Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham Perbankan Jadi Incaran Investor Asing

IHSG sempat menyentuh level tertinggi pada 5.994,59 pada beberapa menit setelah pembukaan.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menguat perdagangan hari ini, Jumat (7/5/2021).

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,29 persen menjadi 5.987,33. IHSG sempat menyentuh level tertinggi pada 5.994,59 pada beberapa menit setelah pembukaan.

Tercatat, sebanyak 188 saham menguat, 185 stagnan, serta 78 diantaranya mengalami pelemahan.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi pemuncak daftar saham yang dibeli oleh investor asing pada sesi perdagangan hari ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp8,4 miliar hingga pukul 09.03 WIB.

Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan net foreign buy Rp5,9 miliar. Menyusul dibelakang BBRI adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) sebesar Rp1,9 miliar.

Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam laporannya menyebutkan, salah satu sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini adalah upaya pemerintah dalam menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Hal ini dikaitkan dengan RUU KUP yang mengacu pada UU No. 42/2009 tentang perubahan ketiga atas UU No.8 1983 tentang PPN Barang dan Jasa PPnBM dimana besaran pungutan menjadi pertimbangan untuk diubah. UU tersebut mengatur perubahan tarif paling rendah berada pada angka 5 persen dan paling tinggi 15 persen.

Dampak kebijakan ini akan terasa pada pada kenaikan harga barang dan jasa. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa reformasi fiskal harus dilakukan untuk mendukung konsolidasi dan keberlanjutan fiskal.

Selain itu, sentimen eksternal yang akan berpengaruh terhadap pergerakan IHSG hari ini adalah tensi politik antara China dan Australia.  China pada akhirnya mengumumkan kemarin untuk sementara waktu tidak akan berdiskusi atau berdialog dengan Kementrian Australia.

Hal tersebut, lanjut Nico, adalah respons terbaru sikap dari China yang investasi 5G nya ditolak di Canberra, Australia. China akan menghentikan semua diskusi atau dialog tanpa batas waktu yang ditentukan dibawah dialog Ekonomi Strategis China – Australia.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan diperdagangkan pada level 5.932 – 6.033,” kata Nico dikutip dari risetnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper