Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi RI Masih Resesi, IHSG Anteng di Zona Hijau Siang Ini

IHSG terpantau parkir di level 5.975,93, pada akhir sesi I ini menguat 0,20 persen atau 12,11 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.971,31-5.992,93. 
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau berada di posisinya menguat pada penutupan perdagangan sesi I, Rabu (5/5/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 5.975,93, pada akhir sesi I ini menguat 0,20 persen atau 12,11 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.971,31-5.992,93. 

Tercatat, sebanyak 243 saham menguat, 210 melemah dan 169 stagnan. Hingga siang ini telah dibukukan total transaksi sebesar Rp5,12 triliun, dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp55,24 miliar.

Hingga siang ini, saham bank banyak dibeli asing diantaranya BBRI, BBCA, BBNI, dan BBTN dengan masing-masing net buy Rp54,9 miliar, Rp18,7 miliar, Rp16,4 miliar, dan Rp8,7 miliar

Selain itu saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk. (DMMX) juga menjadi salah satu perseroan yang paling banyak dibeli asing semenjak Senin lalu. Hari ini asing membeli saham tersebut sebanyak Rp17 miliar.

Sementara itu investor asing pada perdagangan hari ini menjual saham BMRI, MIKA, dan WIKA dengan masing-masing net buy sebesar Rp12,2 miliar, Rp11,5 miliar, dan Rp2,7 miliar.

Sebelumnya, CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG saat ini terlihat sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. 

Jika resisten level terdekat dapat ditembus dalam waktu dekat maka IHSG masih berpeluang untuk melanjutkan kenaikan jangka pendeknya. 

"Rilis data perekonomian PDB pada disinyalir masih akan menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia akan turut mewarnai pergerakan IHSG," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (4/5/2021). 

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal I/2020 minus 0,74 persen (year on year/yoy).

Dengan demikian perekonomian Indonesia berada dalam fase resesi, Adapun secara kuartalan, ekonomi tumbuh sebesar minus 0,96 persen secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).

Dibandingkan kuartal IV/2020, realisasi pertumbuhan ekonomi tersebut membaik.

Seperti diketahui, selama 3 kuartal terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami resesi. Kuartal IV/2020, ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi 2,19 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan pertumbuhan kuartal I/2021 menunjukkan perbaikan yang signifikan.

"Ini menunjukkan bahwa tanda-tanda perbaikan ekonomi semakin nyata," tegas Suhariyanto, Rabu (5/5/2021).Secara lapangan usaha, infokom, pengadaan air, jasa kesehatan, pertanian dan pengadaan listrik dan gas serta real estat tumbuh positif. Pertumbuhan tertinggi dicetak oleh infokom sebesar 8,72 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper