Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Sedang Loyo, Masih Ada Peluang Beli?

Pelemahan harga emas saat ini menjadi momentum yang tepat bagi para investor di pasar perdagangan berjangka untuk melakukan aksi beli.
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas cenderung turun dari level US$1.800 per ons./Bloomberg
Emas batangan 24 karat ukuran 1oz atau 1 ons, setara 28,34 gram. Harga emas cenderung turun dari level US$1.800 per ons./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas yang tengah berada dibawah US$1.800 per troy ounce merupakan kesempatan bagus bagi para investor untuk melakukan aksi beli.

Direktur PT Equityworld Futures, Hartono Gunawan mengatakan sejak awal tahun 2021, harga emas mengalami penurunan dari level US$ 1.890 per troy ounce pada penutupan di akhir tahun 2020.

Logam mulia ini tercatat mengalami koreksi 2,67 persen di level US$ 1,846.09 per troy ounce, dengan level tertinggi US$ 1.959,01 per troy ounce pada 6 Januari lalu.

Setelah mendaki di level level tertinggi tersebut, emas seakan sempoyongan meski sempat kembali bertenaga saat Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS ke-46 pada 20 Januari lalu. Setelah itu, emas kembali kehilangan tenaga, kemudian menguat sebentar dan melemah kembali hingga sekarang.

“Pelemahan harga emas saat ini menjadi momentum yang tepat bagi para investor di pasar perdagangan berjangka untuk melakukan aksi beli,” kata Hartono dikutip dari keterangan resmi, Rabu (5/5/2021).

Ia melanjutkan, keunggulan perdagangan Locogold atau emas berjangka adalah peluang keuntungan bisa didapat tidak hanya saat harga emas sedang naik, melainkan juga saat terjadi sebaliknya.

Secara teknikal, tren bullish harga emas berjangka mulai pudar. Kenaikan harga sepanjang tahun 2020 terus melandai. Level resistance harga emas diperkirakan pada kuartal II/2021 berada di US$ 1.848  persen troy ounce kemudian US$ 1.880 per troy ounce. Adapun level support diprediksi US$ 1.706 troy ounce kemudian US$ 1.668 per troy ounce.

Kasus ledakan korban Covid-19 terbaru di India telah mempengaruhi tingkat permintaan emas dunia. Selain itu kehadiran aset kripto yang digadang-gadang menjadi aset safe haven pengganti emas membuat sebagian besar investor mengalihkan dana mereka untuk berinvestasi di mata uang digital tersebut.

“Beberapa faktor tersebut membuat emas semakin tertekan, diprediksi hingga akhir tahun ini harga emas akan tetap beada pada tren bearish” jelas Hartono.

Sementara itu, PT Equityworld Futures hingga kini masih fokus pada penawaran Locogold seiring dengan kontribusi bisnis sebesar 80 persen dari produk emas berjangka ini. Meskipun saat ini, Hartono mengaku, para investor juga tengah melirik indeks Hang Seng dan beberapa mata uang seperti Euro dan Aussie.

Sampai akhir 2021, PT Equityworld Futures menargetkan total volume transaksi mencapai 1.100.000 lot dan nasabah baru sebanyak 5.000 nasabah. Untuk cabang sekaligus kantor pusat di EWF Sahid Center akan memberikan kontribusi sebesar 38 persen dari total target perseroan.

Saat ini jumlah tenaga pialang PT Equityworld Futures mencapai 2.000, Di tahun ini ditargetkan mencapai 2.500 tenaga pialang.

“Dengan meningkatkan jumlah tenaga pialang, kami berharap dapat membantu perluasan lapangan kerja di Indonesia. Karena banyak orang yang belum melirik profesi ini karena belum diedukasi dengan baik. Padahal penghasilan yang diperoleh dari profesi ini dengan fokus 1-2 tahun bisa menghasilkan Rp30 juta-Rp50 juta per bulan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper