Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Terhimpit Katalis Negatif, IHSG Berhasil Rebound

IHSG parkir di level 5.963,82 menguat 0,19 persen atau 11,22 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.932,32 ke 5.974,68.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan Selasa (4/5/2021) dengan parkir di zona hijau, rebound dari penutupan perdagangan hari sebelumnya.

IHSG parkir di level 5.963,82 menguat 0,19 persen atau 11,22 poin. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran 5.932,32 ke 5.974,68.

Total transaski mencapai Rp9,03 triliun dan investor asing mencatatkan transaksi dengan nilai jual beli bersih mencapai Rp391,09 miliar.

Dari keseluruhan konstituen sebanyak 218 saham berhasil menguat, 266 saham terkoreksi, dan 238 saham lainnya tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya.

Jajaran top gainers dihiasi oleh INTD yang naik 34,75 persen, VRNA naik 34,62 persen, KOBX naik 34,59 persen, dan HITS menguat 25 persen.

Sementara itu, jajaran top losers dihiasi oleh TEBE yang turun 6,96 persen, SUPR turun 6,96 persen, PGUN melemah 6,96 persen, dan JSPT turun 6,94 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan bahwa meski berhasil menguat, IHSG sesungguhnya dikelilingi oleh banyak sentimen negatif.

Pemerintah memperkirakan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal I/2021 masih berpotensi terkontraksi.

Selain itu, pelaku menyayangkan hasil perilisan kinerja inflasi inti Indonesia per April sebesar 1,18 persen, lebih rendah daripada perilisan pada bulan lalu sebesar 1,21 persen, dan di bawah konsensus sebesar 1,22 persen.

Hal itu pun diperparah dengan belum terdapat data makroekonomi domestik yang memberikan high impact yang positif terhadap pasar.

“Perdagangan juga masih sepi dan berpotensi berlangsung selama bulan Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri pada Mei ini,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (4/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Farid Firdaus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper