Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Grup Lippo, Multipolar Technology Tebar Dividen Rp215,63 Miliar

Sepanjang tahun lalu perseroan berhasil meraih pertumbuhan positif dengan kontribusi penjualan terbesar didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial.
PT Multipolar Technology Tbk/Istimewa
PT Multipolar Technology Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi, PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan beberapa agenda antara lain menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun buku 2020 dan pembagian dividen tunai.

Perseroan membukukan laba bruto Rp371,57 miliar dan laba tahun berjalan Rp160,65 miliar, naik 28,3 persen dari tahun sebelumnya. Dividen yang dibagikan sebesar Rp215,63 miliar atas 1,87 miliar saham atau Rp115 per saham.

Presiden Direktur Multipolar Technology Wahyudi Chandra menuturkan, efek pandemi dirasakan semua pihak di berbagai sektor industri, tak terkecuali di sektor penyediaan layanan teknologi informasi (TI).

Efek pandemi yang dirasakan mulai dari penangguhan proyek hingga permintaan dari pelanggan untuk melakukan pengiriman barang dan pembayaran secara parsial akibat kondisi bisnis yang tidak kondusif, juga dialami perseroan. Namun, situasi ini tidak menyurutkan Perseroan untuk terus mencari peluang baru.

“Kami terus mengamati kondisi pasar, beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di pelanggan, dan secara berkesinambungan mengikuti tren teknologi dan pasar sehingga bisa memenuhi kebutuhan pelanggan untuk beradaptasi dan berinovasi,” jelasnya, Selasa (4/5/2021).

Menurut Wahyudi, kegigihan perseroan membuahkan hasil, ditandai dengan tingginya permintaan pasar dari sektor finansial untuk memenuhi kebutuhan peningkatan transaksi digital yang aman dan nyaman.

Sementara itu, sektor telekomunikasi, pendidikan dan media juga membutuhkan perluasan infrastruktur dan konektivitas untuk mendukung operasional jarak jauh, pembelajaran digital, dan konsumsi hiburan yang sangat mengandalkan koneksi internet.

“Pada 2020, perseroan berhasil meraih pertumbuhan positif dengan kontribusi penjualan terbesar didapat dari sektor perbankan, disusul telekomunikasi dan komersial,” jelas dia.

Kinerja dari anak usaha, yaitu Graha Teknologi Nusantara yang berfokus pada pengelolaan GTN Data Center menunjukkan hasil yang sangat baik. Kinerja ditandai dengan diperolehnya pengakuan internasional dari Enterprise Product Integration Pte Ltd (EPI) yang berpusat di Singapura atas keberhasilannya memenuhi standar data center kelas dunia untuk bidang arsitektur, mekanik, kelistrikan dan komunikasi. Hal ini mendorong kepercayaan pelanggan terhadap layanan GTN Data Center dan pertumbuhan pendapatan.

GTN juga terus berinovasi dalam layanannya dengan mengadakan program promosi dan kolaborasi untuk menarik minat pelanggan. Anak usaha perseroan lainnya yakni Visionet Data Internasional (VDI), tetap terus menjaga nilai tambah yang menjadi keunggulan layanannya yaitu cakupan layanan berskala nasional di 140 lebih titik layanan yang tersebar di lebih 130 kota di 34 provinsi.

Membaiknya kondisi perekonomian dunia termasuk di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya permintaan akan layanan TI untuk lebih mendorong peningkatan ekonomi digital dan membangun ekosistem digital yang berkelanjutan. Hal ini membawa peluang besar bagi penyediaan TI di area non-hardware seperti Cloud – baik layanan cloud publik maupun hybrid cloud, Mobile, Big Data dan Analytics, serta Next Gen Security.

Beberapa inisiatif dilakukan perseroan guna mengelola risiko terkait layanan dan operasional, seperti peningkatan infrastruktur TI di lingkungan internal perseroan dengan membangun kembali jaringan dan memperkuat sistem security dengan anti malware, antispam, peningkatan firewall, enkripsi, dan otentikasi multifaktor serta menerapkan solusi kolaborasi yang mendukung sistem kerja jarak jauh.

Adapun peluang untuk memperluas pasar yang baru terus dijajaki perseroan dengan tetap memperkuat posisi kompetitif di basis pelanggan saat ini, dan memfokuskan pada solusi yang berpotensi menciptakan recurring revenue. Perseroan juga menyiapkan solusi-solusi bisnis berbasis digital yang sejalan dengan tren dan kebutuhan pasar, termasuk solusi untuk sektor perbankan guna memenuhi kebutuhan regulasi dari Bank Indonesia seperti solusi BI Fast Payment.

Selain itu, perseroan juga melakukan pembaruan terhadap aplikasi core banking konvensional yang dimilikinya yaitu BankVision, dengan menyiapkan solusi core banking digital yang mendukung solusi SaaS berbasis komputasi awan agar bisa mengakomodir kebutuhan perbankan di era digital saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper