Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sell on May Bikin IHSG Merah

Sebanyak 190 saham bergerak di zona hijau, 307 saham ke zona merah, dan 144 saham tidak berubah dari harga penutupan kemarin.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari pertama bulan ini, Senin (3/5/2021) terkoreksi. Sell on May and go away jadi penyebabnya.

Indeks komposit ditutup di zona merah setelah sempat dibuka ke zona hijau turun 0,72 persen atau turun 43,01 poin ke level 5952,59. Sepanjang hari, indeks bergerak di level 6004-5938,87.

Adapun, sebanyak 190 saham bergerak di zona hijau, 307 saham ke zona merah, dan 144 saham tidak berubah dari harga penutupan kemarin. Dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp7.071,9 triliun.

Saham yang melemah cukup dalam yakni PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) yang melemah 6,94 persen atau 125 poin ke level 1675.

Selanjutnya, ada saham KOTA, SRIL, dan RAJA yang melemah masing-masing 6,37 persen, 6,29 persen, dan 6,02 persen.

Sementara itu, saham-saham yang menguat dipimpin oleh PT Budi Starch and Sweetener Tbk. (BUDI) yang naik 34,4 persen atau 43 poin ke level 168.

Saham-saham yang menguat lainnya, yakni DMMX, BRMS, dan PPRO dengan penguatan masing-masing 15,45 persen, 13,98 persen, dan 9,33 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan pelemahan ini akibat faktor tren sell on May and go away berlaku untuk pelemahan indeks pada hari ini.

"Pemerintah masih memperkirakan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal/I-2021 masih berpotensi terkontraksi," jelasnya kepada Bisnis, Senin (3/5/2021).

Selain itu, kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 secara global dan kekhawatiran terkait perkembangan mutasi Covid-19 juga masih menghantui investor.

Di sisi lain, perdagangan masih sepi dan berpotensi berlangsung selama bulan Ramadhan hingga menjelang hari raya Idul Fitri pada Mei ini.

Meskipun, terjadi kenaikan kinerja inflasi per April, hasilnya masih di bawah ekspektasi konsensus pasar.

"Market menyayangkan hasil perilisan kinerja inflasi inti Indonesia per April sebesar 1,18 persen, lebih rendah daripada perilisan pada bulan lalu sebesar 1,21 persen, serta di bawah konsensus sebesar 1,22 persen.

Sementara itu, sejumlah bursa global juga libur seperti market Jepang mengalami libur dalam rangka memperingati Greenery Day, market Tiongkok mengalami libur dalam rangka memperingati Labour Day, dan market Inggris mengalami libur dalam rangka memperingati May Day.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper