Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Lesu, Saham BMRI dan TLKM Masih Diborong Asing

Pada akhir sesi II pada pukul 15.00 WIB, IHSG terpantau parkir di level 5.952,59 pada akhir sesi II, merosot 0,72 persen atau 43,02 poin.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan Senin (3/5/2021), meskipun investor asing cenderung masuk.

Pada akhir sesi II pada pukul 15.00 WIB, IHSG terpantau parkir di level 5.952,59 pada akhir sesi II, merosot 0,72 persen atau 43,02 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.938,88-6.004,01. 

Tercatat, sebanyak 190 saham menguat, 307 saham melemah, dan 144 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp9,1 triliun, dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp65,64 miliar.

Saham BMRI dan TLKM menjadi yang paling banyak diburu investor asing dengan net buy masing-masing Rp48,9 miliar dan Rp34,2 miliar. Namun, saham BMRI koreksi 2,02 persen menjadi Rp6.050, sedangkan saham TLKM turun 0,94 persen menuju Rp3.170.

Di sisi lain, saham BBNI dan TOWR menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp27,2 miliar dan Rp18,7 miliar. Saham BBNI turun 2,19 persen menuju Rp5.575, dan saham TOWR turun 1,75 persen ke level Rp1.120.

Saham BUDI melonjak paling tinggi hari ini, dengan penguatan 34,4 persen menuju Rp168. Saham INTD juga melonjak 34,29 persen menjadi Rp141.

Sebelumnya CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pergerakan IHSG hingga saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Gerak indeks juga diperkirakan masih terkendali menjelang rilis data inflasi hari ini. 

“Peluang kenaikan jangka pendek IHSG masih terbuka mengingat kuatnya fundamental perekonomian Indonesia yang turut menjadi penopang bagi pergerakan IHSG,” ungkap William dalam risetnya, Senin (3/5/202). 

Adapun penutupan perdagangan terakhir bulan lalu, Jumat (30/4/2021), indeks komposit ditutup terkoreksi 0,29 persen ke level 5.995,61. Koreksi tersebut membuat kinerja year to date IHSG kembali turun menjadi 0,28 persen. 

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen pada Maret 2021 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Adapun, inflasi tahunannya tercatat sebesar 1,42 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender (ytd) 2021 mencapai 0,58 persen.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto menuturkan komoditas yang menyumbang inflasi ada daging ayam ras dengan andil 0,06 persen, kemudian minyak goreng, jeruk, emas perhiasaan, anggur, pepaya, ikan segar dan rokok kretek sebesar 0,01 persen.

Inflasi April 2021 ini sedikit lebih rendah dari proyeksi analis yang memperkirakan inflasi naik 0,16 persen mtm atau 1,45 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper