Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Andalkan Vaksin Buatan Sendiri, KLBF Pertahankan Target Kinerja

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) menargetkan pertumbuhan penjualan bersih dan laba bersih 2021 tumbuh 5 persen-6 persen.
Layar menampilkan Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Bernadus Karmin Winata memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Bernadus Karmin Winata memberikan pemaparan saat kunjungan virtual ke redaksi Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (28/1). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) tetap menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga 6 persen. Target itu diharapkan dapat dicapai dengan menjadikan pembuatan vaksin Covid-19 sebagai pendogkrak kinerja perusahaan.

Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernadus Karmin Winata mengatakan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang mungkin akan berlanjut sampai akhir tahun, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan bersih 2021 tumbuh 5 persen-6 persen. Sementara itu proyeksi pertumbuhan laba bersih dipatok pada kisaran 5 persen-6 persen.

Perseroan juga mempertahankan anggaran belanja modal sebesar Rp1 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.

Rasio pembagian dividen dipertahankan pada rasio 45 persen-55 persen, dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal.

"Perseroan juga melakukan inovasi melalui PT Kalbe Genexine Biologics dengan melakukan kolaborasi riset dan uji klinis dengan pihak ketiga untuk produk Novel di beberapa negara di Asia Tenggara, Australia dan Timur Tengah," katanya, Minggu (2/5/2021).

Selain itu, emiten bersandi KLBF ini akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan BPOM melakukan uji klinis vaksin Covid-19. Rencananya uji klinis akan dilakukan di kuartal II/2021 dan akan dipasarkan di kuartal IV/2021 ini.

Dia menyebut optimisme perseroan untuk tumbuh mendorong perseroan terus konsisten melakukan aktivitas riset dan pengembangan.

"Melalui sinergi akademisi, bisnis, dan pemerintah, perseroan terus berkolaborasi menghasilkan produk dan layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat hilirisasi produk dan mampu memberikan kontribusi pada performa bisnis Perseroan," katanya.

Di lain pihak, perseroan membuka kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam bentuk joint-venture, akuisisi atau bentuk kerja sama bisnis lainnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat (30/4/2021), harga saham KLBF turun 2,04 persen atau 30 poin ke level 1.440 dengan kapitalisasi pasar Rp67,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper