Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MI Lirik Indeks IDX-MES BUMN 17 Untuk Jadi Underlying Reksa Dana

Setidaknya ada dua manajer invetasi yang telah menyatakan minatnya untuk membuat produk investasi kolektif dengan aset dasar IDX-MES BUMN.
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sebagai indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia, IDX-MES BUMN 17 langsung menarik minat kalangan manajer investasi untuk membuat produk reksa dana dengan underlying indeks tersebut.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Iggi Haruman Achsien mengatakan setidaknya ada dua manajer invetasi yang telah menyatakan minatnya untuk membuat produk investasi kolektif dengan aset dasar IDX-MES BUMN.

“Ada yang reksa dana indeks ada yang ETF (exchange trade fund). Inisialnya [manajer investasi bernama] S dan P, yang S-Syailendra, yang P-Principal,” kata Iggi dalam konferensi pers peluncuran IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/2/2021)

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menambahkan bahwa kedua manajer investasi yang dimaksud akan melakukan serangkaian prosedur untuk membuat produk reksa dana baru.

“Jadi nanti akan mengajukan ke BEI dan MES, kemudian mengajukan permohonan persetujuan ke OJK, baru kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indoensia,” tuturnya.

Lebih lanjut Hasan mengatakan, indeks syariah menjadi indeks tematik yang menduduki urutan keempat porsi dana kelolaan atau asset under management (AUM) yang selama ini mendominasi AUM dari reksa dana dan ETF yang ada di Indonesia.

“Di bawah LQ45, IDX30 dan indeks berorientasi ESG yaitu Sri KEHATI. Jadi mudah-mudahan dengan indeks baru yang terbit hari ini, dbertambah pilihan indeks syariah untuk dijadikan underlying pengelolaan dana ataupun pengukuran kinerja portofolio dari pengelola dana,” ujar Hasan.

Terpisah, Direktur Syailendra Capital Gunanta Afrima mengatakan tren pengelolaan investasi bersifat pasif naik signifikan dalam beberapa tahun terakhir sehingga pelaku pasar memang memerlukan lebih banyak pilihan indeks yang bisa dijadikan acuan untuk investasi.

Menurutnya, saat ini BEI telah memiliki cukup banyak indeks, tetapi indeks syariah masih terbatas yakni hanya ada indeks ISSI, JII, dan JII70 sehingga dia menyambut dengan baik kehadiran indeks syariah baru, khususnya yang tematik seperti IDX-MES BUMN 17.

“Adanya indeks baru ini merupakan salah satu katalis dan bisa menjadi akselerator pertumbuhan reksa dana berbasis indeks syariah di Indonesia. Kami pelaku pasar menyambut baik dari peluncuran indeks ini,” kata Gunanta dalam sesi Talkshow IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4/2021) sore.

Senada, Direktur Princical Asset Management Fadlul Imansyah mengatakan IDX-MES BUMN 17 dapat menghadirkan alternatif pilihan baru bagi investor, apalagi beberapa waktu belakangan jumlah investor syariah tumbuh pesat, terutama segmen ritel.

“Kita lihat banyak anak muda ingin ikut serta menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi milenial sekarnag banyak yang hijrah jadi harus ada terobosan dimana ada indeks yang merepresentasikan dari keinginan mereka sekaligus membesarkan pasar modal syariah kita,” kata Fadlul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper