Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lapor Jokowi, Erick Thohir Pede Bawa 15 BUMN IPO! Anak Pertamina Paling Banyak

Menjadi perusahaan terbuka bagi BUMN merupakan hal penting agar korporasi bisa bersaing di kompetisi pasar secara terbuka, apalagi di tengah era digitalisasi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sambutan saat acara peringatan 25 Tahun initial public offering (IPO) Telkom di Jakarta, Kamis (19/11/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir ingin membawa 10 perusahaan-15 perusahaan di bawah naungannya untuk masuk ke Bursa Efek Indonesia melalui intial public offering (IPO).

"Ada goals-nya sesuai presentasi ke Presiden Jokowi di sidang paripurna, kita ingin go public kan 10-15 BUMN," papar Erick dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2021, Kamis (29/4/2021).

Menurut Erick, menjadi perusahaan terbuka merupakan hal penting agar korporasi bisa bersaing di kompetisi pasar secara terbuka, apalagi di tengah era digitalisasi.

"IPO perlu supaya bisa fight di kompetisi secara terbuka, suka tidak suka eranya semakin terbuka. Dengan ada digitalisasi [persaingan terbuka] ini sudah tidak bisa dibendung.

Erick menambahkan sudah waktunya BUMN bangkit dan bersaing di pasar global. Saat ini, baru ada 4 BUMN yang masuk daftar Forbes Global 2.000, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

"Kita mau bisnis BUMN berkelanjutan di pasar terbuka. Saat ini baru 4 masuk daftar Forbes, kita targetkan 10 nanti bisa masuk," imbuhnya.

Sementara itu, dalam acara terpisah, yakni peluncuran IDX-MES BUMN 17, Erick Thohir kembali menegaskan rencananya memboyong keluarga BUMN untuk melantai di pasar modal Indonesia melalui skema penawaran umum saham perdana atau IPO.

“[Pada] 2023 mininum 10 BUMN akan kita go public—kan dan marketnya sangat besar,” katanya ketika memberikan sambutan dalam peluncuran IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4/2021)

Pria yang juga Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah ini menuturkan, rencana tersebut tak mungkin berhasil jika direksi BUMN tidak memiliki visi yang sama dan tidak memiliki tulang punggung bisnis yang kuat.

Lebih lanjut Erick mengatakan dirinya ingin memastikan transformasi BUMN terwujud dan perusahaan pelat merah dapat bersaing di pasar terbuka, termasuk bersaing dengan perusahaan swasta dan asing.

“Seperti yang sudah ditunjukkan himbara, dimana ada asing ada swasta tapi himbara masih menjadi pemain besar. Sama juga di telko, ada swasta ada asing, tapi Telkomsel dan Telkomnya masih jadi pemain utama. Kita ingin pastikan seluruh BUMN yang ada bisa bersaing leluasa dan sustain mendukung Indonesia,” pungkas Erick.

Berikut daftar 14 BUMN yang direncanakan akan IPO

Klaster Energi, Minyak dan Gas
1. PT Pertamina International Shipping
2. PT Pertamina Geothermal Energi
3. PT Pertamina Hulu Indonesia
4. PT Pembangkit Listrik Tenaga Uap
5. PT Pertamina Hilir

Klaster Industri Kesehatan
1. PT Indonesia Healthcare Corporation (Persero)
2. PT Bio Farma (Persero)

Klaster Jasa Keuangan
1. PT EDC and Payment Gateway

Klaster Industri Pangan dan Pupuk
1. PT Pupuk Kalimantan Timur

Klaster Jasa Telekomunikasi dan Media
1. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
2. PT Telkom Data Center

Klaster Industri Mineral dan Batubara
1. PT Inalum Operating
2. PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum atau MIND ID
3. PT Logam Mulia

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury menuturkan telah menargetkan penawaran umum perdana IPO  BUMN dan anak usahanya hingga 14 perusahaan dalam 4 tahun ke depan.

Pada 2021, Kementerian BUMN menargetkan ada dua IPO jumbo yang akan dilaksanakan oleh dua anak usaha BUMN. Kedua anak usaha tersebut yakni anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi atau mitratel dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

"Sebelum IPO, PGE dan akan penggabungan dengan geothermal lainnya yang saat ini dimiliki PLN dan juga Geo Dipa. Jadi saat ini untuk geothermal fokus kami melakukan konsolidasi melihat kemungkinan menggabungkan aset-aset geothermal," jelasnya, Rabu (14/4/2021).

BELUM ADA

Sementara itu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan hingga 28 April 2021 terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi BEI.

Dari 22 perusahaan tersebut, Nyoman mengatakan ada 6 calon emiten dengan aset skala besar atau aset di atas Rp250 miliar. Dengan rincian masing-masing 1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate, Cyclicals, Financials, Healthcare, Consumer Non-Cyclicals, dan Energy.

“Dari seluruh pipeline IPO saham yang telah disampaikan sebelumnya, belum terdapat perusahaan yang merupakan unicorn dan BUMN & Entitas Anak,” kata Nyoman kepada awak media, Kamis (29/4/2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper