Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Bangkit, Rupiah Keok Lagi

Rupiah ditutup terdepresiasi 0,10 persen atau 15 poin menjadi Rp14.500 pada Rabu (28/4/2021). Sejak awal tahun, mata uang garuda turun 3,20 persen.
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai menunjukan uang dolar dan rupiah di Jakarta, Senin (15/2/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah kembali melemah pada akhir perdagangan Rabu (28/4/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup terdepresiasi 0,10 persen atau 15 poin menjadi Rp14.500 pada Rabu (28/4/2021). Sejak awal tahun, mata uang garuda turun 3,20 persen.

Tak hanya rupiah, won Korea bahkan melemah lebih dalam lagi hari ini sebesar 0,24 persen, peso Filipina turun 0,17 persen, dan ringgit Malaysia turun 0,11 persen.

Pada saat yang sama, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya menguat 0,12 persen menjadi 91.010.

Macroeconomic Analyst Bank Danamon Irman Faiz memaparkan perbaikan impor dan periode pembayaran dividen oleh perusahaan multinasional masih membayangi pergerakan nilai tukar dalam waktu dekat. 

Prospek permintaan dolar AS yang tinggi akan menjadi pengganjal sehingga penguatan rupiah pada April - Mei ini masih terbatas.

“Mungkin pada akhir kuartal ini akan ada penguatan rupiah yang berarti. Sebelum semester dua nanti tekanan akan lebih besar datang dari perbaikan aktivitas impor dalam negeri dan kemungkinan kenaikan yield US Treasury,” kata Faiz kepada Bisnis.

Di sisi lain, ekspektasi tapering oleh Bank Sentral AS yang lebih terukur serta penurunan yield Treasury AS dinilai bisa menjadi penopang rupiah bersama mata uang lainnya terhadap greenback.

Bank Danamon memperkirakan rupiah dalam jangka pendek masih akan bergerak pada kisaran Rp14.450 - Rp14.550.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper