Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Nantikan Reshuffle Kabinet, IHSG Hijau Walau Asing Net Sell

Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih terutama pada saham ASII, BBRI, TLKM, MIKA dan IPTV.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil parkir di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu (28/4/2021).

Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih terutama pada saham ASII, BBRI, TLKM, MIKA dan IPTV.

Hingga penutupan perdagangan, IHSG ditutup menguat 0,25 persen atau 14,85 poin ke level 5.974,47. Indeks bergerak di rentang 5.981.89--5.953,94.

Adapun, kapitalisasi pasar mencapai Rp7.094 triliun dengan sebanyak 241 saham menguat, 226 saham melemah, dan 169 saham tidak bergerak dari level perdagangan sebelumnya.

Total nilai transaksi mencapai Rp9,7 triliun dengan rincian transaksi di pasar reguler Rp8,1 triliun dan pasar negosiasi Rp1,6 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp474,95 miliar. Aksi jual bersih terutama pada saham ASII yang membuatnya terkoreksi 3,17 persen dengan jual bersih senilai Rp168,3 miliar.

Menyusul, ada BBRI, TLKM, MIKA dan IPTV yang juga dilego asing dengan nilai masing-masing Rp159,5 miliar, Rp74,7 miliar, Rp57,1 miliar, dan Rp23,5 miliar.

Saham-saham yang menghijau dipimpin KAYU yang naik 34,52 persen ke level 113. Selanjutnya ada DGIK, DMMX, JPFA, dan BANK dengan kenaikan masing-masing 17,14 persen, 13,76 persen, 9,52 persen dan 7,25 persen.

Untuk emiten-emiten yang paling boncos diantaranya terdapat ZYRX yang turun 6,4 persen ke level 585. Menyusul adan VICO, MIKA< TAPG dan ASII dengan pelemahan masing-masing 5,84 persen, 4,83 persen, 3,45 persen dan 3,17 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebut penguatan indeks komposit terjadi akibat kuatnya sentimen dalam negeri penantian reshuffle kabinet Indonesia Maju.

"Market menanti pengumuman The Fed dalam rangka menetapkan suku bunga acuan. Market menanti reshuffle kabinet yang akan berlangsung dengan baik," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (28/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper