Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Naik Sesi I, Investor Asing Buru Saham BMRI Lepas ASII

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,12 persen atau 7,17 poin menjadi 5.966,78. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.953,94-5.981,89.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (27/4/2021).

Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,13 persen menjadi 5.967,16. IHSG sempat menyentuh level tertinggi pada 5.967,69 pada beberapa menit setelah pembukaan.

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 0,12 persen atau 7,17 poin menjadi 5.966,78. Sepanjang pagi ini, indeks bergerak di rentang 5.953,94-5.981,89.

Tercatat, sebanyak 224 saham menguat, 154 stagnan, serta 230 di antaranya mengalami pelemahan. Total transaksi mencapai Rp5,02 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing senilai Rp165,92 miliar.

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi yang paling banyak dilepas investor asing dengan net sell Rp96,7 miliar. Saham ASII turun 2,71 persen menuju Rp5.375.

Di sisi lain, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi pemuncak daftar saham yang dibeli oleh investor asing pada sesi I perdagangan hari ini dengan nilai beli bersih sebesar Rp103,3 miliar. Saham BMRI naik 2,48 persen menuju Rp6.200.

Sebelumnya, IHSG diproyeksi menguat pada perdagangan Rabu (28/4/2021), rebound dari penutupan sebelumnya.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji menjelaskan bahwa berdasarkan rasio fibonacci, level support maupun resistance minimum IHSG berada di 5.940,99 hingga 5.989,51.

Sementara itu, berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif, dan Stochastic dan RSI berada di area netral.

“Di sisi lain, pergerakan indeks masih berada di antara menengah ke bawah dalam suatu area rectangle, maka peluang terjadinya penguatan masih terbuka lebar,” ujar Nafan dikutip dari riset hariannya, Rabu (28/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper