Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Cenderung Lesu, Pasar Pantau Kinerja Korporasi

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones naik 0,01 persen menuju 33.984,93, S&P 500 turun 0,02 persen ke 4.186,72, NASDAQ turun 0,34 persen menjadi 14.090,22.
Wall Street./Bloomberg
Wall Street./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Selasa (27/4/2021) seiring dengan sikap investor yang menanti laporan keuangan korporasi.

Pada penutupan perdagangan, Dow Jones naik 0,01 persen menuju 33.984,93, S&P 500 turun 0,02 persen ke 4.186,72, NASDAQ turun 0,34 persen menjadi 14.090,22.

Mengutip laporan Reliance Sekuritas, saham teknologi AS jatuh karena investor mengalihkan perhatian mereka ke kumpulan pendapatan dari industri kelas berat yang telah membantu mendorong pasar ke posisi tertinggi sepanjang masa.

Nasdaq 100 turun untuk pertama kalinya dalam tiga sesi, terbebani oleh penurunan kelas berat teknologi termasuk Tesla Inc. dan Alphabet Inc. S&P 500 ditutup sedikit berubah setelah berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari. United Parcel Service Inc. melonjak ke rekor setelah mengalahkan perkiraan laba Wall Street.

Sementara itu, data AS minggu ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan dipercepat ke 6,8 persen pada kuartal I/2021. Pengukuran Conference Board pada hari Selasa menunjukkan kepercayaan konsumen mencapai tertinggi sejak Februari 2020 karena orang Amerika tumbuh lebih optimis tentang ekonomi dan pasar kerja.

Laporan tersebut tidak mengubah sikap Federal Reserve yang sangat akomodatif, dengan bank sentral diharapkan untuk menjaga kebijakan tidak berubah pada pertemuan minggu ini.

Harga minyak naik ke level tertinggi hampir dua minggu dengan aliansi OPEC + dan BP Plc menunjukkan tanda-tanda pemulihan permintaan yang kuat mulai terbentuk di beberapa bagian dunia. Kontrak di New York melonjak 1,7 persen ke US$62,94 pada hari Selasa.

Komite OPEC + memutuskan minggu ini untuk bergerak maju dengan peningkatan produksi minyak mentah bertahap yang direncanakan, mengantisipasi rebound permintaan yang kuat tahun ini, bahkan ketika kasus virus corona meningkat di negara-negara seperti India. Grup produser memutuskan untuk melewatkan pertemuan hari Rabu dan sebagai gantinya berkumpul di awal Juni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper