Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Restu Pemegang Saham, Saratoga (SRTG) Siap Stock Split

Rasio pemecahan nilai nominal saham yang diusulkan adalah 1 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham menjadi 1 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham, atau 1:5.
Direktur Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Lany Djuwita Wong (dari kiri) berbincang dengan Direktur Investasi Devin Wirawan, Hubungan Investor Albert Saputro, dan Direktur Portofolio Andi Esfandiari di sela-sela paparan publik seusai RUPS, di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Direktur Keuangan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk Lany Djuwita Wong (dari kiri) berbincang dengan Direktur Investasi Devin Wirawan, Hubungan Investor Albert Saputro, dan Direktur Portofolio Andi Esfandiari di sela-sela paparan publik seusai RUPS, di Jakarta, Rabu (22/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. berhasil mendapatkan restu untuk menggelar stock split sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas perdagangan sahamnya.

Hal tersebut diputuskan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Rabu (28/4/2021).

Investor Relations Saratoga Investama Sedaya Ryan D sual mengatakan bahwa pemegang saham telah memberikan restu atas usulan perseroan untuk menggelar stock split.

Rasio pemecahan nilai nominal saham yang diusulkan adalah 1 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham menjadi 1 saham dengan nilai nominal Rp20 per saham, atau 1:5.

“Pemegang saham menyetujui untuk menggelar stock split dengan rasio 1:5, yang akan kami lebih lanjut terkait jadwalnya,” ujar Ryan saat paparan publik, Rabu (28/4/2021).

Ryan menjelaskan bahwa pelaksanaan stock split itu seiring dengan perseroan melihat kapitalisasi pasar perseroan berada jauh di bawah nilai investasi aset bersih perseroan.

Per Februari 2021, emiten berkode saham SRTG itu memiliki nilai investasi aset bersih (NAB) sebesar US$2,6 miliar atau setara dengan Rp36,38 triliun. Sementara itu, kapitalisasi pasar SRTG berada di posisi Rp15,2 triliun.

Dari itu terdapat selisih yang cukup besar antara NAB dengan kapitalisasi pasar SRTG sekitar Rp21,12 triliun.

“Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kapitalisasi saham perseroan sesungguhnya berada 58 persen di bawah NAB kami, atau terdiskon,” papar Ryan.

Direktur Investasi Saratoga Investama Saratoga Devin Wirawan mengatakan bahwa di tengah banyaknya tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19 yang juga membawa ketidakpastian, perseroan berhasil mencetak pertumbuhan bisnis sehingga NAB mencapai Rp36,38 triliun per Februari 2021.

“Kami berharap ke depan dapat meningkatkan likuiditas perusahaan, seperti stock split dan buy back untuk memperkecil diskon dari NAB dengan kapitalisasi pasar kami,” ujar Devin.

Di lantai bursa, pada perdagangan Rabu (28/4/2021) harga saham SRTG naik 1,24 persen ke posisi Rp6.125. Sepanjang tahun berjalan 2021, SRTG naik 78,57 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper