Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2021, Pendapatan dan Laba XL Axiata (EXCL) Tergerus

Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2021, manajemen EXCL menyebutkan raihan pendapatan senilai Rp6,24 triliun. Nilai itu terkoreksi 3,57 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp6,49 triliun.
Pelanggan berada di XL Center, Jakarta, Kamis (21/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Pelanggan berada di XL Center, Jakarta, Kamis (21/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba pada kuartal I/2021.

Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2021, manajemen EXCL menyebutkan raihan pendapatan senilai Rp6,24 triliun. Nilai itu terkoreksi 3,57 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp6,49 triliun.

Pendapatan dari segmen data berkontribusi paling besar, yakni Rp5,21 triliun, naik tipis dari kuartal I/2020 sejumlah Rp5,2 triliun. Namun, terdapat penurunan pendapatan non-data menjadi Rp574,29 miliar dari sebelumnya Rp803,85 miliar.

Pada kuartal I/2021, EXCL hanya membukukan keuntungan dari penjualan dan sewa balik menara senilai Rp101,44 miliar. Nilai itu anjlok dari sebelumnya Rp1,62 triliun, sehingga memengaruhi perolehan laba bersih XL Axiata.

EXCL membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp320,51 miliar. Raihan laba bersih itu amblas 78,9 persen dari sebelumnya Rp1,52 triliun.

Pada kuartal I/2021, EXCL menggelontorkan kas bersih untuk investasi senilai Rp1,68 triliun, naik dari sebelumnya Rp915,47 miliar. Kas dan setara kas pada akhir periode pun berkurang menjadi Rp1,52 triliun dari sebelumnya Rp2,98 triliun.

XL Axiata membukukan liabilitas jangka panjang Rp27,17 triliun dan liabilitas jangka pendek Rp19,29 triliun. Ekuitas mencapai Rp19,47 triliun.

Total aset XL Axiata pada kuartal I/2021 pun mencapai Rp65,93 triliun, turun dari akhir 2020 sebesar Rp67,74 triliun.

Sebelumnya, XL Axiata akan terus memfokuskan belanja modal atau capital expenditure pada 2021 untuk pengembangan jaringan.

Direktur Keuangan XL Axiata Budi Pramantika menjelaskan anggaran capex perseroan tahun ini senilai Rp7 triliun atau relatif sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Mayoritas tentunya untuk jaringan. Terkait dengan keinginan kami untuk terus memberikan yang terbaik ke pelanggan,” kata Budi, Jumat (23/4/2021).

Setelah tidak dapat melanjutkan proses tender frekuensi 2,3 GHz, emiten dengan kode saham EXCL ini menyebut akan fokus untuk meningkatkan layanan 4G yang sudah dimiliki.

Selain itu, lanjut Budi, perseroan juga berkomitmen untuk mengembangkan program fiberisasi yang sudah konsisten dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Budi, fiberisasi akan mampu memberikan experience yang lebih baik kepada pelanggan ketimbang penggunaan microwave. Secara bersamaan, penggunaan fiberisasi juga lebih ekonomis untuk perseroan.

Lebih lanjut, mayoritas capex akan diambil dari kas internal EXCL, sedangkan sisanya akan dicari dari pendanaan eksternal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper