Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asing Net Sell, Data FDI Positif IHSG Tetap Melemah

IHSG ditutup melemah 0,86 persen atau 52,04 poin ke level 5.964,82. Padahal, indeks sempat bergerak ke zona hijau di level 6.027,75 dan sempat berada di level terendah pada 5.955,61.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup ke zona merah pada perdagangan pekan terakhir April 2021, Senin (26/4/2021). Investor asing masih mencatatkan aksi jual bersih terutama pada saham BBRI, BMRI, dan BBTN.

Hingga penutupan perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,86 persen atau 52,04 poin ke level 5.964,82. Padahal, indeks sempat bergerak ke zona hijau di level 6.027,75 dan sempat berada di level terendah pada 5.955,61.

Adapun, kapitalisasi pasar mencapai 7.085,58 triliun dengan sebanyak 183 saham menguat, 304 saham melemah, dan 139 saham tidak bergerak dari level perdagangan sebelumnya.

Total nilai transaksi mencapai Rp10 triliun dengan rincian di pasar reguler Rp8 triliun dan pasar negosiasi Rp2 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp226,57 miliar. Aksi jual bersih terutama pada saham BBRI yang membuatnya terkoreksi 2,59 persen dengan jual bersih senilai Rp234,3 miliar.

Menyusul, ada BMRI, BBTN, TLKM dan TOWR yang juga dilego asing dengan nilai masing-masing Rp155,6 miliar, Rp100,1 miliar, Rp49,5 miliar, dan Rp24,5 miliar.

Untuk emiten-emiten yang paling boncos diantaranya terdapat NPGF yang turun 6,88 persen ke level 149. Menyusul LPPF, ABBA, dan CENT denga pelemahan masing-masing 6,87 persen, 6,85 persen, dan 6,62 persen.

Selanjutnya, saham-saham yang menghijau dipimpin BKSL yang naik 12,96 persen ke level 61. Selanjutnya ada PBRX, KOTA, HOKI, dan SRIL dengan kenaikan masing-masing 11,52 persen, 7,23 persen, 5,08 persen dan 4,38 persen.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebut pelemahan indeks komposit terjadi akibat minimnya data makroekonomi global dan domestik yang mampu mendongkrak kinerjanya.

Rilis data foreign direct investment (FDI) per kuartal I/2021 yang di atas ekspektasi pun masih belum mampu mendongkrak kinerja indeks.

"Minimnya data makroekonomi global maupun domestik yang memberikan high positive impact terhadap pasar. FDI YoY kuartal I/2021 masih di atas ekspektasi, yakni pada 14 persen belum mampu mendongkrak indeks," jelasnya kepada Bisnis, Senin (26/4/2021).

Selain itu, kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia maupun secara global yang masih terus terjadi menjadi penekan indeks yang memunculkan ketidakpastian di mata para investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper