Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba ASSA Menurun pada 2020, Ekspansi Bisnis Jadi Penyebabnya!

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan penurunan bottom line sepanjang 2020 karena perseroan melakukan akuisisi perusahaan lelang otomotif JBA sebesar 51 persen, serta sebagai investasi awal dari Anteraja yang diperlukan untuk mengembangkan Express Delivery Company.
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id
Armada milik PT Adi Sarana Armada (ASSA) Tbk./Repro-assa.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih emiten transportasi dan logistik, PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA) turun di tengah naiknya pendapatan sepanjang 2020. Hal ini karena perseroan cukup royal mengembangkan lini bisnisnya sepanjang 2020.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan penurunan bottom line sepanjang 2020 karena perseroan melakukan akuisisi perusahaan lelang otomotif JBA sebesar 51 persen, serta sebagai investasi awal dari Anteraja yang diperlukan untuk mengembangkan Express Delivery Company.

"Kemudian dalam rangka mewujudkan transformasi bisnis ke arah end-to-end logistic, serta pengembangan berbagai inisiatif baru yang mengarah ke sharing economy dan tech-based business di seluruh pilar bisnis ASSA," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (22/4/2021).

Mulai dari mempersiapkan lelang kendaraan secara online, kemudian pengembangan aplikasi ShareCar dan memperkuat Caroline sebagai platform jual beli mobil secara online, emiten bersandi ASSA ini terus mengejar portofolionya merambah digital.

Prodjo menerangkan strategi tersebut dalam mengejar pertumbuhan usaha di masa depan antara lain melalui akuisisi JBA serta pengembangan Anteraja selama ini juga menggunakan pendanaan dari bank.

"Hal ini meningkatkan biaya bunga selain untuk investasi IT dan rekrutmen karyawan yang cukup besar di tahun 2020 turut mengurangi laba ASSA di tahun tersebut," terangnya.

Pada 2021, ASSA berharap beban usaha yang mengakibatkan kenaikan biaya bisa ditutup dengan kenaikan pendapatan anak usaha, khususnya dari express delivery (Anteraja).

"Selain itu kami juga mengembangkan layanan e-fulfillment yang disebut Titipaja untuk memberikan layanan bagi para seller, juga pengiriman cargo sharing, serta sedang mempersiapkan bisnis pengiriman antar negara yang bisa membantu UKM di Indonesia mengembangkan pasarnya ke luar negeri melalui Anteraja," urainya.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020 yang dikutip, Kamis (18/4/2021), emiten untuk usaha jasa kurir Anteraja ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp3,03 triliun meningkat 30,04 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp2,33 triliun.

Namun, seiring peningkatan pendapatan, beban pokok pendapatan juga melonjak menjadi Rp2,24 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,58 triliun.

Selain itu, beban umum dan administrasi juga melonjak menjadi Rp475,17 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp401,98 miliar. Bagian rugi dari entitas asosiasi juga meningkat menjadi Rp3,34 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang hanya Rp545,29 miliar.

Perseroan juga mencatatkan peningkatan beban keuangan menjadi Rp253,55 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp244,11 miliar.

Walhasil, laba tahun berjalannya menjadi Rp63,89 miliar pada 2020 dari tahun sebelumnya yang mendapatkan Rp91,61 miliar.

Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp87,14 miliar turun 21,06 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp110,40 miliar.

Laba per saham dasar atau earning per share ASSA pun menjadi Rp25,65 turun dari tahun sebelumnya Rp32,5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper