Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG berpotensi Terkoreksi, Ini Saham-Saham Rekomendasi MNC Sekuritas

Dengan tertembusnya support 5.999, IHSG diperkirakan rawan terkoreksi ke area 5.927-5.970.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih terkoreksi pada perdagangan hari ini, Kamis (22/4/2021).

Tim Riset MNC Sekuritas mengatakan IHSG kemarin, Rabu (21/4/2021), ditutup terkoreksi 0,7 persen ke level 5,993 dan disertai dengan tekanan jual yang cukup tinggi.

Terpantau 190 saham menguat, 290 saham melemah, dan 155 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp7,59 triliun, dengan aksi jual bersih asing atau net sell senilai Rp512,04 miliar.

Saham pendatang baru, PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG) kembali menjadi sasaran jual investor asing dengan net sell Rp203,7 miliar. Saham TAPG masih ditutup stagnan di posisi Rp715.

Selanjutnya, saham-saham big caps juga mengalami net sell dan terkoreksi, seperti BBCA (net sell Rp80,2 miliar), ASII Rp81,1 miliar, BMRI Rp76,4 miliar, BBRI Rp46,5  miliar, dan TLKM Rp44 miliar.

“Dengan tertembusnya support 5.999, maka kami perkirakan IHSG rawan koreksi ke area 5.927-5.970. Meskipun menguat, kami perkirakan akan menguji area 6.020-6.040,”  tulis MNC Sekuritas dalam risetnya, Kamis (22/4/2021).

Berdasarkan analisis teknikal, MNC Sekuritas megatakan level support IHSG saat ini berada pada 5.880 dan 5.735. Sementara itu, level resisten ada di posisi 6.115 dan 6,230.

Berikut ini sejumlah saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini menurut MNC Sekurits:

 

INDY - Buy on Weakness (1,425)

Pada perdagangan kemarin (21/4), INDY ditutup terkoreksi 2,7 persen ke level 1,425. Selama INDY mampu bergerak di atas 1,370, maka kami perkirakan posisi INDY saat ini sedang berada di awal wave (D) pada pola triangle.

Buy on Weakness: 1,400-1,425

Target Price: 1,545, 1,650

Stoploss: below 1,370

 

ANTM - Buy on Weakness (2,370)

ANTM ditutup menguat 0,9 persen ke level 2,370 pada perdagangan kemarin (21/4) dan diikuti dengan tekanan beli. Kami perkirakan, posisi ANTM saat ini sedang berada di awal wave iii dari wave (iii) dari wave [c]. Skenario ini berlaku bila ANTM tidak terkoreksi ke bawah 2,210.

Buy on Weakness: 2,320-2,370

Target Price: 2,600, 2,900

Stoploss: below 2,210

 

SSMS - Buy on Weakness (930)

SSMS ditutup menguat 3,9 persen ke level 930 pada perdagangan kemarin (21/4) disertai dengan volume pembelian yang cukup besar. Selama SSMS berada di atas 875, maka posisi SSMS saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave 3 dari wave (C).

Buy on Weakness: 900-930

Target Price: 1,000, 1,080

Stoploss: below 875

 

ACES - Sell on Strength (1,485)

Kemarin (21/4), ACES ditutup terkoreksi 2,6 persen ke level 1,485. Selama ACES belum mampu menguat di atas 1,590, maka posisi ACES saat ini sedang berada di awal wave (v) dari wave [v] dari wave C. Hal ini berarti, ACES masih rawan terkoreksi dengan rentang berada pada 1,300-1,400.

Sell on Strength: 1,495-1,520

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper