Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pelemahan Berlanjut, IHSG Masih Berpotensi Tertekan

IHSG terpantau ditutup melemah 0,75 persen atau 45,08 poin menyentuh level 5.993,24. Sepanjang hari, indeks bergerak pada zona merah di rentang 5.989,98-6.025,50. 
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berpotensi tertekan pada perdagangan hari ini Kamis (22/4/2021). 

Pada Rabu (21/4/2021), IHSG terpantau ditutup melemah 0,75 persen atau 45,08 poin menyentuh level 5.993,24. Sepanjang hari, indeks bergerak pada zona merah di rentang 5.989,98-6.025,50. 

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama mengungkapkan rilis laporan keuangan kuartal I/2021 masih menjadi fokus utama pasar dibandingkan kecenderungan katalis lain. 

Investor pun kembali melakukan pembelian pada saham-saham yang memiliki korelasi erat dengan pemulihan ekonomi ungkapnya. Sehingga pelaku pasar terlihat merespon negatif revisi pertumbuhan ekonomi dari Bank Indonesia yang kini diproyeksikan pada level 4,1 persen - 5,1 persen. 

Dimas menuliskan terus berlanjutnya tren pelemahan IHSG mengantarkan indeks acuan kembali ke bawah level psikologis 6.000.

"Menjelang akhir pekan, IHSG masih berpotensi tertekan dengan rentang pergerakan di 5.900-6.044," tulis Dimas dalam riset harian yang dikutip pada Kamis (22/4/2021). 

Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berhasil rebound pada penutupan perdagangan Rabu (21/4/2021), sekaligus mengakhiri trend pelemahan yang terjadi 2 hari sebelumnya. 

Berdasarkan beberapa faktor di atas, berikut rekomendasi saham dari NH Korindo Sekuritas Indonesia; AALI (TP 10.500), WMUU (TP 272), TOWR (TP 1.155), TKIM (TP 14.000), dan WIKA (TP 1.530).

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper