Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya (ADHI) Sebut LRT Jabodebek Bisa Beroperasi Pertengahan 2022

Saat ini progres pengerjaan LRT Jabodebek lintas 1 Cawang-Cibubur sudah 93,7 persen, dan lintas 2 dan 3 masing-masing di atas 80 persen.
U-Shape Girder merupakan pondasi struktur bangunan LRT Jabodebek dengan cetakan beton berbentuk huruf U. Untuk pertama kalinya U- Shape Girder digunakan di Indonesia dan lahir di pabrik beton pracetak milik ADHI. Teknologi ini diadopsi dari Prancis. /ADHI.Co.Id
U-Shape Girder merupakan pondasi struktur bangunan LRT Jabodebek dengan cetakan beton berbentuk huruf U. Untuk pertama kalinya U- Shape Girder digunakan di Indonesia dan lahir di pabrik beton pracetak milik ADHI. Teknologi ini diadopsi dari Prancis. /ADHI.Co.Id

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyebut LRT Jabodebek dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2022. Hingga April 2021, progres pengerjaan infrastruktur transportasi ini sudah mencapai 83,5 persen.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson. mengatakan saat ini progres pengerjaan LRT Jabodebek lintas 1 Cawang-Cibubur sudah 93,7 persen, lintas 2 Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 82,7 persen, lintas 3 Cawang-Bekasi Timur 90,3 persen, dan depo di Bekasi Timur 38,8 persen.

“Depo secara fisik, Agustus-September ini selesai dan untuk operasinya insyaallah pertengahan 2022,” kata Entus, Rabu (21/4/2021).

Dia memaparkan bahwa LRT Jabodebek perlu dilakukan pengujian sistem, signaling, dan yang lainnya terkait dengan teknologi untuk mendukung operasi tanpa masinis. Uji coba itu sebagian dilakukan dalam 6 bulan dan yang lainnya dalam 9 bulan.

Adapun, mengikuti proyek LRT Jabodebek ini adalah bisnis properti TOD (Transit-Oriented Development) milik anak usaha Adhi Karya yaitu Adhi Commuter Property (ACP).

Di sepanjang 2020, Adhi Commuter Properti telah melakukan serah terima empat proyek yaitu LRT City Bekasi–Eastern Green, LRT City Jatibening, LRT City Sentul, dan LRT City MTH.

Lebih lanjut, proyek LRT Jabodebek memiliki total kontrak senilai Rp23,3 triliun termasuk pajak setelah adendum yang ditandatangani pada 6 Mei 2020. Total pembayaran interim mencapai Rp13,3 triliun termasuk pajak. Selanjutnya, metode pembayaran untuk Depo LRT akan dibayar secara turnkey.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper