Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKSL Jual Aeon Mall Sentul City Rp1,9 Triliun, Manajemen: Bantu Cash Flow

Kesepakatan penjualan Aeon Mall Sentul City senilai Rp1,9 triliun ditandatangani oleh Presiden Direktur Sentul City Tjetje Muljanto, Direktur Sentul City Iwan Budiharsana, dan Direktur Utama Aeon Mall Indonesia Daisuke Isobe pada 15 April 2021.
Pemandangan Danau Teratau di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor./sentulcity.co.id
Pemandangan Danau Teratau di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor./sentulcity.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Sentul City Tbk. merampungkan penjualan Aeon Mall Sentul City kepada PT Aeon Mall Indonesia.

Kesepakatan penjualan Aeon Mall Sentul City senilai Rp1,9 triliun ditandatangani oleh Presiden Direktur Sentul City Tjetje Muljanto, Direktur Sentul City Iwan Budiharsana, dan Direktur Utama Aeon Mall Indonesia Daisuke Isobe pada 15 April 2021.

Presiden Komisaris Sentul City Basaria Panjaitan mengatakan transaksi ini dilakukan karena Aeon Jepang melalui PT Aeon Mall Indonesia melihat prospek bisnis di kawasan Sentul City.

“Kami bersyukur akhirnya proses akuisisi bisa berjalan dengan lancar. [Transaksi ini] tentunya sangat membantu cash flow kami,” kata Basaria dalam keterangan resmi, Senin (19/4/2021).

Adapun, emiten dengan kode saham BKSL ini akan menggunakan dana hasil penjualan Aeon Mall Sentul City untuk melunasi pinjaman ke Bank BNI senilai Rp900 miliar.

Dengan demikian, liabilitas perseroan akan menjadi lebih longgar. Selain itu, transaksi ini setelah dibukukan bakal memberi kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan BKSL pada kuartal II/2021.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2021, BKSL membukukan liabilitas senilai Rp8,21 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp3,44 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp4,77 triliun.

Tercatat pula pinjaman kepada Bank BNI pada 2017 senilai Rp812 miliar dan Rp56,7 miliar ditujukan untuk membiayai proyek Aeon Mall Sentul City. Fasilitas kredit ini bertenor 180 bulan atau sampai dengan 5 Juni 2032 termasuk masa tenggang 24 bulan dengan suku bunga 11,25 persen per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper