Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ketiga Ramadan IHSG Cerah, Asing Borong Saham BBRI, ANTM, BBCA

Tercatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp50,85 miliar dengan memborong saham BBRI dengan net buy hingga Rp27 miliar. Menyusul BBRI, ANTM juga diborong asing dengan net buy Rp11,9 miliar, dan BBCA Rp10 miliar.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) membuka perdagangan berfluktuasi dan cenderung menguat pada hari ini, Kamis (15/4/2021). Investor asing masih catatkan beli bersih dan memborong saham BBRI, ANTM dan BBCA.

Hingga pukul 9.10 WIB, IHSG bergerak naik 0,13 persen atau 8,16 poin ke level 6.058,43. Indeks dibuka menguat ke level 6.057,61. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai Rp7.192,98 triliun.

Adapun sebanyak 190 saham konstituen indeks menghijau, 131 saham bergerak ke zona merah, dan 178 saham tidak berubah dari harga perdagangan sebelumnya.

Tercatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp50,85 miliar dengan memborong saham BBRI dengan net buy hingga Rp27 miliar. Menyusul BBRI, ANTM juga diborong asing dengan net buy Rp11,9 miliar, dan BBCA Rp10 miliar.

Selain itu, ada FREN dan TBIG yang juga diborong asing dengan nilai beli bersih masing-masing Rp8,7 miliar dan Rp4,4 miliar.

Adapun, sejumlah saham yang menguat cukup tajam diantaranya KARW yang naik 27,91 persen, ZBRA yang naik 25 persen, MPPA yang naik 6,77 persen, WOOD naik 5,39 persen, dan BANK yang naik 5,28 persen.

Sementara saham yang melemah dipimpin oleh MPOW yang turun 6,76 persen, BJBR turun 6,54 persen, FILM turun 6,29 persen, TRUK turun 5,34 persen dan TGRA yang turun 2,38 persen.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, penguatan IHSG kemarin diwarnai oleh optimisme Bank Indonesia terhadap pertumbuhan Industri manufaktur setelah kuartal I/2021 tercatat mulai masuk pada zona ekspansi.

Hal ini menjadi faktor utama IHSG tidak menghiraukan pemangkasan proyeksi ekonomi negara berkembang asia tenggara oleh IMF yang semula 5.2% menjadi 4.9%.

Lanjar menjelaskan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola whipsaw bullish trend dan lower bollinger bands dengan penguatan yang optimis kembali di atas level psikologis 6000.

Sementara itu, indikator stochastic menunjukkan bearish momentum yang mulai jenuh dengan MACD yang kembali terlihat bergerak posisi pada histogram. Hal ini menciptakan peluang crossover zona undervalue pada signal line.

“Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dengan support resistance 6000-6119,” kata lanjar dalam riset hariannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper