Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPCC Optimistis Perbaikan Kinerja, Bongkar Muat Truk dan Alat Berat Melonjak

Dengan adanya peningkatan impor pada segmen alat berat dan truk, manajemen IPCC optimistis perbaikan pada sektor-sektor terkait alat berat dan truk dapat kembali terjadi, dan turut mendongrak kinerja perseroan.
Petugas mengatur alur mobil-mobil yang siap diekspor di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Petugas mengatur alur mobil-mobil yang siap diekspor di Dermaga PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Selasa (12/2/2019)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten terminal kendaraan anak usaha Pelindo II, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) mencatatkan kenaikan impor truk dan alat berat sepanjang Maret 2021. Diharapkan pertumbuhan ini dapat menjadi penggerak kinerja perseroan.

Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada menuturkan mulai membaiknya outlook sektor pertambangan dan penjualan dari sejumlah perusahaan alat berat membuat penanganan bongkar muat alat berat dan truk di terminal perseroan meningkat.

Adanya kenaikan bongkar muat tersebut terjadi khususnya pada segmen impor, baik alat berat maupun truk. Pada Maret 2021, Impor truk telah mengalami peningkatan 96,97 persen dari hanya 66 unit pada Maret 2020 menjadi 130 unit truk yang ditangani.

Adapun merek Volvo menjadi unit yang paling banyak ditangani dengan jumlah 58 unit pada Maret 2021 dari sebelumnya tidak ada. Kemudian diikuti dengan merek Mercedes sebanyak 37 unit dan Iveco sebanyak 8 unit dan lainnya.

Secara triwulanan, sepanjang kuartal I/2021 telah dilakukan bongkar muat impor sebanyak 347 unit truk atau meningkat 27,57 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 272 unit.

Dari sisi merek, Volvo masih memimpin jumlah impor sebanyak 153 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 6 unit. Kemudian, diikuti dengan merek Mercedes, Iveco, Scania dengan jumlah masing-masing 65 unit; 30 unit; dan 20 unit lainnya.

Sementara itu, dari segmen Alat Berat sebanyak 417 unit impor pada Maret 2021 dengan peningkatan 6,11 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 393 unit.

Adapun merek Komatsu paling banyak dilakukan impor dengan jumlah 162 unit pada Maret 2021, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 22 unit. Kemudian diikuti merek Kobelco sebanyak 152 unit; Liugong 28 unit; Hyundai 24 unit dan lainnya.

Namun demikian, secara kuartalan jumlah impor Alat Berat terlihat mengalami penurunan sebanyak 22,9 persen sepanjang kuartal I/2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.109 unit.

Adapun sepanjang periode tersebut, merek Komatsu masih memimpin jumlah impor sebanyak 303 unit di atas jumlah triwulan I 2020 sebanyak 87 unit. Kemudian diikuti merek Kobelco sebanyak 273 unit; Toyota 56 unit; Caterpillar 36 unit; dan lainnya.

"Dengan adanya peningkatan impor pada segmen alat berat dan truk, manajemen optimistis perbaikan pada sektor-sektor terkait alat berat dan truk dapat kembali terjadi seiring perbaikan sejumlah harga komoditas dan kembali bergulirnya kegiatan infrastruktur dan konstruksi," urai Reza, Kamis (15/4/2021).

Dia berharap kondisi positif tersebut dapat berpengaruh pada perbaikan fundamental kinerja perseroan yang diharapkan dapat terwujud pada 2021 ini.

Dari sisi ekspor, kenaikan terjadi pada segmen Alat Berat dengan jumlah bongkar muat yang ditangani sebanyak 275 unit dengan peningkatan 102,21 persen dibandingkan Maret 2020 sebanyak 136 unit.

Adapun merek Hitachi menjadi merek yang ditangani paling banyak dengan jumlah 138 unit di atas Maret 2020 sebanyak 81 unit, diikuti merek Sumitomo sebanyak 94 unit; Caterpillar 16 unit; Case 9 unit; dan lainnya.

Sementara itu, sepanjang kuartal I/2021 bongkar muat alat berat sebanyak 667 unit meningkat 65,92 persen dibandingkan kuartal I/2020 sebanyak 402 unit.

Adapun merek Hitachi menjadi merek paling banyak diekspor dengan jumlah 317 unit sepanjang triwulan I 2021, diikuti Sumitomo sebanyak 201 unit; Caterpillar 62 unit; Komatsu 48 unit; dan lainnya.

Pada Maret 2021, ekspor segmen truk turun sebesar 56,23 persen menjadi 172 unit dari 393 unit pada Maret 2020. Sepanjang kuartal I/2021, ekspor truk turun 45,17 persen menjadi 970 unit dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.769 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper