Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melejit 2 Persen, Seluruh Indeks Sektoral Menghijau

IHSG ditutup menguat 2,07 persen atau 122,84 poin ke level 6.050,28. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.962,32-6.050,28.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di puncak penguatan pada akhir perdagangan hari ini, Rabu (14/4/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 6.050,28 menguat 2,07 persen atau 122,84 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran  5.962,32-6.050,28.

Pada hari ini, sebanyak 322 saham ditutup menguat, 187 saham melemah, sedangkan 137 saham stagnan. Pada penutupan total transaksi mencapai Rp10,13 triliun, dengan aksi beli bersih atau net buy investor asing senilai Rp1,05 triliun. 

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dibeli investor asing dengan net buy mencapai Rp309 miliar. Kemudian disusul oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dengan net buy Rp67,8  miliar.

Sementara saham bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menjadi saham paling banyak dijual asing dengan net but Rp106,8 miliar, tetapi saham emiten ini ditutup menguat 0,40 persen.

Sementara itu, seluruh 11 indeks sektoral dalam klasifikasi IDX-IC ditutup menguat, dipimpin sektor industri yang naik 2,31 persen dan sektor barang dasar yang menguat 2,08 persen.

Menyusul setelahnya, sektor barang konsumer siklikal juga menguat 1,48 persen, kemudian sektor infrastruktur menguat 1,39 persen.

Melalui lonjakan IHSG ini, saham PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) dan PT Mahaka Media Tbk. (ABBA) menguat dengan masing-masing 34,55 persen dan 24,79 persen masuk jajaran top gainers hari ini.

Sebelumnya, analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama menyampaikan bursa saham AS ditutup mixed pada perdagangan (13/04/2021), dengan S&P 500 kembali memecahkan rekor tertinggi baru.

Kenaikan dipimpin saham-saham sektor teknologi megacap seiring dengan antisipasi rilis kinerja kuartal I/2021. Adapun inflasi AS bulan Maret lalu dilaporkan sebesar 0,6% atau sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.

Meski masih berada dalam tekanan, aksi beli sudah mulai terlihat pada koreksi IHSG kemarin. Pelaku pasar masih akan mencermati berbagai faktor yang berpotensi mempengaruhi bursa saham seperti perkembangan ekonomi AS, nilai tukar rupiah, serta rencana rebalancing BPJS Ketenagakerjaan.

Sebelumnya, Equity Research Analyst Erdikha Elit Sekuritas Regina Fawziah menyampaikan faktor yang mempengaruhi kenaikan pergerakan di antaranya adanya rilis dari data Inflasi Amerika Serikat kemarin yang mengalami kenaikan.

Untuk Inflation Rate secara MoM bulan Maret tercatat meingkat 0,6 persen dari sebelumnya 0,4 persen, Inflation Rate secara YoY bulan Maret tercatat meningkat 2,6 persen dari sebelumnya 1,7 persen. Lalu, Core Inflation Rate tercatat meningkat 1,6 persen dari sebelumnya 1,3 persen.

"Kenaikan inflasi di AS tersebut sesuai dengan prediksi para pelaku pasar, dan menjadi sentimen positif untuk pasar," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (14/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper