Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melonjak 1,45 Persen Setelah Turun 3 Hari, Saham BCA dan BRI Kompak Naik

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 1,45 persen atau 85,87 poin menjadi 6.013,3. Terpantau 302 saham naik, 171 saham melemah, dan 160 saham stagnan.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada sesi I perdagangan Rabu (14/4/2021), setelah sebelumnya koreksi 3 hari beruntun.

Preopening, IHSG naik 0,62 persen atau 36,59 poin menjadi 5.964,03. Dari seluruh saham Indeks LQ45, sejumlah 32 saham menguat, 3 saham koreksi, dan 10 saham stagnan.

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG naik 1,45 persen atau 85,87 poin menjadi 6.013,3. Terpantau 302 saham naik, 171 saham melemah, dan 160 saham stagnan.

Total transaksi sejumlah Rp5 triliun, dimana investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp81,53 miliar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak diborong investor asing dengan net buy Rp150 miliar. Saham BBCA naik 3,58 persen menuju Rp31.075.

Selanjutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan net buy Rp37,7 miliar. Saham BBRI meningkat 3,61 persen menjadi Rp4.310.

Berbeda nasib, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan net sell paling besar, yakni Rp51,4 miliar. Namun, saham BMRI masih naik 0,79 persen menuju Rp6.350.

Di jajaran top gainers, emiten pendatang baru PT Nusa Palapa Gemilang Tbk. (NPFG) sahamnya melonjak 35 persen ke Rp135. Selanjutnya, saham PT ICTSI Jasa Prima Tbk. (KARW) melompat 34,38 persen ke Rp86.

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas WP Pratama menyampaikan bursa saham AS ditutup mixed pada perdagangan (13/04/2021), dengan S&P 500 kembali memecahkan rekor tertinggi baru.

Kenaikan dipimpin saham-saham sektor teknologi megacap seiring dengan antisipasi rilis kinerja kuartal I/2021. Adapun inflasi AS bulan Maret lalu dilaporkan sebesar 0,6% atau sedikit lebih tinggi dari ekspektasi.

Meski masih berada dalam tekanan, aksi beli sudah mulai terlihat pada koreksi IHSG kemarin. Pelaku pasar masih akan mencermati berbagai faktor yang berpotensi mempengaruhi bursa saham seperti perkembangan ekonomi AS, nilai tukar rupiah, serta rencana rebalancing BPJS Ketenagakerjaan.

"Secara teknikal, IHSG masih berpeluang untuk rebound dengan rentang pergerakan di 5.883 - 6.060," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (14/4/2021).

Pada Selasa (13/4/2021), IHSG turun 0,36 persen atau 21,13 poin menjadi 5.927,43. Sepanjang hari kemarin, indeks bergerak di rentang 5.883,52-5.957,61. IHSG sudah koreksi 3 hari beruntun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper