Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Parkir di Zona Merah 3 Hari Berturut-turut, Asing Obral BBCA, BBRI, dan TOWR

IHSG parkir di level 5.927,435, terkoreksi 0,36 persen. Sepanjang perdagangan IHSG mantap bergerak di zona hijau di kisaran 5.883,524 hingga 5.957,612.
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan melintas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan menutup perdagangan Selasa (13/4/2021) berada di zona merah, melanjutkan tren pelemahannya selama tiga hari berturut-turut.

Pada perdagangan Selasa (13/4/2021) indeks harga saham gabungan (IHSG) parkir di level 5.927,435, terkoreksi 0,36 persen. Sepanjang perdagangan IHSG mantap bergerak di zona hijau di kisaran 5.883,524 hingga 5.957,612.

Total transaksi hanya mencapai Rp8,66 triliun pada perdagangan kali ini.

Sebanyak 175 saham berhasil menguat, 313 saham terkoreksi, dan 153 saham tidak bergerak daripada perdagangan sebelumnya.

Jajaran top losers dipimpin oleh PNBS yang terkoreksi 6,87 persen, BTPS yang turun 6,75 persen, dan FILM turun 6,67 persen.

Sementara itu, penguatan IHSG dipimpin oleh TGRA yang naik 20,97 persen, TBIG naik 10,8 persen, BANK naik 10,13 persen, dan SAME naik 8,74 persen.

Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih dengan nilai mencapai Rp442,18 miliar. Adapun, sasaran aksi jual oleh asing tertuju pada saham BBCA dengan nilai Rp258,8 miliar, BBRI mencapai Rp86,6 miliar, dan TOWR Rp46,1 miliar.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan bahwa koreksi IHSG disebabkan oleh kekhawatiran pasar terkait meningkatnya kasus baru pandemi Covid-19 secara global.

Hal itu diperkuat dengan naiknya kembali imbal hasil obligasi AS untuk tenor 10 tahun.

“Sementara itu, belum terdapat data makro ekonomi domestik yang bisa memberikan pengaruh positif secara signifikan terhadap pasar,” ujar Nafan kepada Bisnis, Selasa (13/4/2021).

Dia juga mengatakan bahwa kebijakan larangan mudik saat lebaran dari pemerintah juga menjadi sentimen negatif bagi indeks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper