Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepinya Transaksi dan Pelemahan Rupiah Bikin IHSG Anjlok 2 Persen

IHSG terpantau parkir di level 5.948,57 setelah anjlok 2 persen atau 121,64 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.942,71-6.088,83. 
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (12/4/2021). 

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG terpantau parkir di level 5.948,57 setelah anjlok 2 persen atau 121,64 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.942,71-6.088,83. 

Pada hari ini, sebanyak 123 saham ditutup menguat, 379 saham melemah, sedangkan 137 saham stagnan. Pada penutupan total transaksi sebanyak Rp9,23 triliun, dengan aksi jual bersih atau net sell investor asing senilai Rp265,61 miliar.   

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dijual investor asing dengan net sell mencapai Rp184,8 miliar. Kemudian disusul oleh PT Astra International Tbk. (ASII) dengan net sell Rp59,5 miliar.  

Sementara saham bank PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menjadi saham paling banyak dibeli asing yang hanya sebesar Rp12,4 miliar, tetapi saham emiten ini ditutup stagnan. 

Sementara saham PT Tower Bersama Infrastucture Tbk. (TBIG) berhasil menguat 20 poin atau 0,95 persen ditopang net buy asing sebanya Rp4,1 miliar. 

Di tengah anjloknya IHSG, saham PT Menteng Heritage Realty Tbk. (HRME) dan PT Megapower Makmur Tbk. (MPOW) berhasil menguat dengan masing-masing 26,32 persen dan 8,42 persen masuk jajaran top gainers hari ini. 

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan anjloknya IHSG pada perdagangan hari ini dipengaruhi naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun. 

Selain itu juga dipengaruhi terdepresiasinya Rupiah di atas level Rp14.600 juga menjadi penyebab menurunnya IHSG, dan juga volume perdagangan hari ini.

Volume transaksi pada perdagangan hari ini mencapai R16,13 miliar saham dengan nilai Rp9,56 triliun. Adapun nilai tukar rupiah ditutup melemah 30 poin ke level Rp14.595 per dolar AS.

"Turunnya Bursa Asia, turunnya EIDO, turunnya harga beberapa komoditas seperti: Oil -0.44 persen, Gold -0.80 persen, CPO -0.74 persen, Coal -0.75 persen, Tin -0.36 persen & Nikel -1.07 persen," tulis Edwin saat dihubingi Bisnis, Senin (12/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper