Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keuangan Tertekan, Waskita Karya (WSKT) Restrukturisasi Utang ke 52 Bank

Saat ini WSKT tengah memproses permintaan restrukturisasi kepada kreditur baik perbankan maupun nonbank. Secara grup, Taufik menunjukkan diskusi restrukturisasi itu melibatkan hingga 52 bank.
/Waskita Karya
/Waskita Karya

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menyebutkan stagnasi proses divestasi pada 2020 menyebabkan beban utang perseroan menumpuk.

Dengan demikian, perseroan terus berupaya meyakinkan kreditur baik bank maupun nonbank untuk memberikan restrukturisasi. Sembari itu, perseroan juga berkomitmen mempercepat proses divestasi pada 2021.

Presiden Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan pihaknya membutuhkan restrukturisasi agar tersedia cukup waktu dalam memenuhi kewajiban.

“Karena kalau tidak, maka semua beban akan terkumpul di depan dan ini yang terjadi di 2020, sehingga menjadi beban yang besar. Proses restrukturisasi kami ajukan kepada kreditur supaya ini memperingan beban Waskita saat ini,” kata Destiawan pekan lalu.

Destiawan juga mengatakan pandemi Covid-19 pada 2020 telah membuat investor menunda keputusan investasi di ruas-ruas jalan tol Waskita Karya yang akan didivestasikan. Padahal, tahun lalu emiten dengan kode saham WSKT ini menargetkan ada 5 ruas jalan tol yang akan dilepas.

Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik menambahkan bahwa perseroan terus mengupayakan restrukturisasi tidak hanya dari sisi keuangan tetapi juga secara organisasi dan bisnis.

Khusus untuk keuangan, lanjut Taufik, tekanan likuiditas yang tinggi terhadap WSKT sementara neraca keuangan perseroan masih tertutupi aset membuat proses pemenuhan kewajiban menjadi rumit.

“Juga terjadi ketidaksamaan jatuh tempo utangnya, kemudian perolehan pembayaran dari divestasi juga mungkin tertunda. Ini perlu dicocokkan,” uajr Taufik.

Adapun, saat ini WSKT tengah memproses permintaan restrukturisasi kepada kreditur baik perbankan maupun nonbank. Secara grup, Taufik menunjukkan diskusi restrukturisasi itu melibatkan hingga 52 bank.

“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kami bisa sepakati sehingga akhirnya tekanan likuiditas itu menjadi kendor dan kami bisa fokus,” imbuh Taufik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper