Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Pertemuan Bulanan The Fed Benamkan Rupiah ke Level Rp14.535

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.535. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,14 persen ke 92,3250
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sentimen optimisme domestik tidak mampu mengimbangi komitmen kebijakan bank sentral AS sehingga memicu pelemahan nilai tukar rupiah pada hari Kamis (8/4/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.535. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,14 persen ke 92,3250

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya menjelaskan, pelemahan rupiah dipicu oleh reli dolar AS terhadap mata uang lainnya pada hari ini. 

Hal tersebut terjadi setelah bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menegaskan kembali dukungan kebijakannya yang berkelanjutan dalam risalah rapat terbaru dan meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi dari Covid-19.

Ringkasan pertemuan The Fed yang dirilis hari ini mengindikasikan bank sentral AS akan tetap berhati-hati tentang jalan menuju pemulihan dari Covid-19. 

The Fed juga menegaskan kembali janjinya untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter hingga pemulihan ekonomi yang optimal.

Pihak The Fed juga meremehkan risiko inflasi dari lonjakan imbal hasil Treasury baru-baru ini. Mereka bersikeras bahwa lonjakan tersebut mencerminkan prospek pertumbuhan yang lebih kuat.

Sementara itu, dari dalam negeri, sejumlah pihak baik dari pemerintah maupun ekonom menaruh harapan bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 akan tumbuh positif. 

Bahkan, harapan pemulihan yang signifikan dapat terjadi hingga ke 7 persen sampai 8 persen secara year on year.

Proyeksi tersebut didasarkan dari beberapa indikator perekonomian yang terus menunjukan tren perbaikan, seperti peningkatan penjualan segmen kendaraan bermotor dalam beberapa waktu terakhir. 

Hal tersebut menyusul diberlakukannya insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) 0 persen sejak 1 Maret lalu.

Selain itu, pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP untuk penjualan rumah diyakini turut mendongkrak kinerja sektor properti sehingga turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 mendatang.

Kemudian, pemerintah tetap mengalokasikan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang cukup besar, Rp699,43 triliun. 

Jumlah tersebut naik 21 persen dari realisasi PEN 2020 sebesar Rp579,78 triliun atau setara 83,39 persen dari pagu Rp695,2 triliun pada tahun lalu.

Untuk perdagangan Jumat (9/4/2021) besok, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah pada rentang Rp14.530 - Rp14.590.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper