Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keyakinan Pasar Bikin IHSG Menguat Meski Saham BCA Dilego Asing

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan positif IHSG hari ini masih ditopang oleh apresiasi pelaku pasar terhadap proyeksi IMF terkait dengan semakin positifnya kinerja pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 6,0 persen.
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas,  Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan memantau pergerakan harga saham di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Rabu (15/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali berhasil finis di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (8/4/2021) meski aksi jual asing cukup deras.

Setelah sempat dibuka negatif di level 6035,03, indeks komposit terpantau berbalik ke zona hijau. Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup di level 6071,72, setelah menguat 0,58 persen atau 35,11 poin dari posisi penutupan sebelumnya.

Seluruh sektor terpantau menguat kecuali sektor infrastruktur dan aneka industri yang masing-masing terkoreksi 0,39 persen dan 0,25 persen. Sementara sektor pertambangan menguat paling tinggi 1,63 persen.

Sebanyak 299 saham menghijau, 181 memerah, dan 165 lainnya menguning alias tak beranjak dari posisinya semula.

Kapitalisasi pasar hari ini juga kembali terangkat ke level Rp7.198,91 triliun. Sementara nilai transaksi yang tercatat sekitar Rp10,18 triliun. Namun, investor asing masih terpantau melakukan aksi jual bersih dengan net sell Rp503,11 miliar di seluruh pasar.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp393,6 miliar. Saham BBCA turun 1,84 persen menuju Rp30.675.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan pergerakan positif IHSG hari ini masih ditopang oleh apresiasi pelaku pasar terhadap proyeksi IMF terkait dengan semakin positifnya kinerja pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini sebesar 6,0 persen.

Selain itu, Nafan menyebut pelaku pasar juga merespons positif pernyataan Joe Biden yang optimistis terkait dengan adanya potensi pemulihan ekonomi, serta komitmen Presiden AS anyar tersebut dalam menjalankan berbagai program stimulus.

“Market juga optimis terkait dengan adanya pemulihan ekonomi global,” pungkas Nafan, Kamis (8/4/2021)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper