Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rahasia Erajaya (ERAA) Angkat Laba Naik Dua Kali Lipat Lebih pada 2020

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, emiten dengan kode ERAA ini mencatatkan laba senilai Rp612 miliar, naik lebih dari dua kali lipat atau 107,41 persen dari laba 2019.
Gerai Erafone./erajaya.com
Gerai Erafone./erajaya.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel elektronik PT Erajaya Swasembada Tbk. menuturkan kinerja perseroan yang kuat pada masa pandemi 2020 ditopang oleh sejumlah faktor. Dari internal terdapat keberhasilan sejumlah strategi korporasi dan dari eksternal berupa pemberlakuan aturan IMEI.

Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula mengatakan perseroan mampu mencetak kenaikan laba lebih dari dua kali lipat pada 2020 menjadi Rp680,05 miliar.

“Pencapaian yang luar biasa ini adalah hasil dari penerapan strategi korporasi yang tepat untuk bisa terus maju dan berkembang di masa-masa yang menantang, seperti halnya kondisi pandemi yang kita alami sepanjang 2020 lalu,” kata Hasan dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (8/4/2021).

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, emiten dengan kode ERAA ini mencatatkan laba senilai Rp612 miliar. Perolehan tersebut naik lebih dari dua kali lipat atau 107,41 persen dari laba tahun 2019 senilai Rp295,06 miliar.

Pendapatan ERAA juga tumbuh 3,55 persen menjadi Rp34,11 triliun sepanjang 2020 dari sebelumnya Rp32,94 triliun pada 2019.

Lebih lanjut, Hasan melanjutkan, perseroan juga telah memanfaatkan momentum penjualan ponsel pintar yang ekosistemnya cukup positif pada 2020. Hal itu didorong oleh kenaikan minat masyarakat atas produk-produk elektronik dan perubahan iklim industri handset di Indonesia.

Pembatasan kegiatan di luar ruang pada masa pandemi, misalnya, turut meningkatkan kebutuhan masyarakat akan perangkat elektronik komunikasi untuk melanjutkan aktivitas produktif di dalam rumah.

Selanjutnya, pada September 2020, pemerintah memberlakukan aturan IMEI juga membuat peta persaingan penjualan ponsel menjadi lebih sehat dan harga terkendali stabil.

Dengan stabilitas harga akibat menghilangnya barang BM (black market) disebut membuat pengusaha kecil-menengah seperti diler dan retailer dalam jaringan perseroan dapat menjalankan bisnis dengan kondusif.

“Ini berdampak pula ke peningkatan margin perseroan, yang tentunya akan meningkatkan pendapatan laba perseroan secara keseluruhan,” imbuh Hasan.

Adapun, Erajaya yang juga memegang lisensi resmi produk Apple di Indonesia ini telah melakukan ekspansi sehingga total outlet menjadi 1.053 toko, 88 channel distribusi, dan kerja sama dengan lebih dari 65.000 reseller per akhir 2020.

Selain produk ponsel, ERAA juga menjajaki produk gadget yang fokus pada Internet of Things dan ekosistemnya. Saat ini Erajaya telah bermitra dengan produsen terkemuka seperti Garmin, DJI, dan GoPro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper