Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TINS Patok Target Penjualan Timah 31.000 Ton pada 2021

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah Wibisono mengatakan bahwa perseroan menargetkan produksi bijih timah minimal 30.000 ton dan produksi logam 34.000 ton pada tahun ini.
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk./Bloomberg
Tumpukan timah batangan dengan segel PT Timah Tbk./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Timah Tbk., menargetkan penjualan dan produksi timah cenderung konservatif pada tahun ini.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Timah Wibisono mengatakan bahwa perseroan menargetkan produksi bijih timah minimal 30.000 ton dan produksi logam 34.000 ton pada tahun ini.

“Sementara itu, rencana penjualan timah tahun ini sebesar 31.000 ton,” ujar Wibisono saat konferensi pers RUPST 2020, Selasa (6/4/2021).

Adapun, target yang ditetapkan pada tahun ini oleh emiten berkode saham TINS itu berada di posisi yang lebih rendah daripada perolehan 2020.

Pada 2020, TINS berhasil menghasilkan bijih timah sebesar 39.757 ton atau turun sebesar 51,79 persen daripada perolehan 2019 sebesar 82.460 ton.

Dari pencapaian tersebut 71,35 persen berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 28,65 persen berasal dari penambangan laut.

Selain itu, produksi logam timah turun 40,18 persen menjadi sebesar 45.698 ton dari tahun sebelumnya sebesar 76.389 ton.

Sementara itu, perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 55.782 ton atau turun 17,61 persen dari tahun sebelumnya sebesar 67.704 ton.

Wibisono mengatakan bahwa penurunan produksi pada tahun lalu disebabkan oleh dinamika akuisisi bijih timah.

Untuk diketahui, terdapat dinamika penerbitan Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) pada akhir 2020 yang menyebabkan rencana akuisisi tambang oleh perseroan untuk mengamankan suplai bijih timah menjadi terkendala.

Akibatnya, muncul ketidakpastian ketersedian pasokan bijih timah yang dapat menjadi salah satu kendala pemulihan kinerja.

Namun demikian, emiten pelat merah itu yakin baik kinerja operasional maupun keuangan perseroan membaik pada 2021. Hal itu akan didukung dengan upaya perseroan untuk menggenjot kontribusi produksi dari tambang laut.

TINS mengharapkan tambang laut dapat menambah kontribusinya menjadi 40 persen pada 2021, dibandingkan dengan tambang darat sekitar 60 persen.

Hal itu karena tambang laut dinilai lebih dapat dikontrol dan tidak memiliki penambang ilegal dibandingkan dengan tambang darat sehingga mengurangi ketidakpastian ketersediaan pasokan bijih timah bagi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper