Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir Bulan Maret, Rupiah Merosot ke Level Rp14.500-an

Nilai tukar rupiah terpantau terkoreksi 52 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.532 per dolar AS pada pukul 09.31 WIB.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali dibuka melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (31/3/2021).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terpantau terkoreksi 52 poin atau 0,36 persen ke level Rp14.532 per dolar AS pada pukul 09.31 WIB.

Sejalan dengan rupiah, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau menguat 0,048 poin atau 0,05 persen ke level 93,345 pada pukul 10.22 WIB.

Tren pelemahan juga terjadi pada mayoritas mata uang di Asia, dengan yen Jepang mengalami penurunan terbesar sejauh ini sebanyak 0,24 persen. Menyusul dibelakangnya adalah baht Thailand yang melemah 0,19 persen.

Sebelumnya, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya mengatakan rupiah diperkirakan masih melemah pada perdagangan hari ini setelah tertekan lonjakan imbal hasil (yield) obligasi AS atau US Treasury kemarin.

Menurut Ibrahim, rupiah masih dipengaruhi imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang diperdagangkan pada 1,75 persen, yang mendekati rekor tertinggi dalam 14 bulan di kisaran 1,7540.

Tekanan imbal hasil obligasi AS tersebut bahkan lebih besar dibandingkan rilis data ekonomi dalam negeri yang positif. Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur berada di atas level ekspansif 50 atau 50,9 persen. Selain itu, realisasi investasi dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2021 lebih tinggi dibandingkan posisi tahun sebelumnya.

Selain itu, Bank Indonesia terus melakukan intervensi di pasar valas, obligasi dan SUN diperdagangan DNDF terhadap rupiah agar terus terjaga dan stabil dan cenderung menguat didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia.

“Rupiah secara fundamental masih undervalue di bawah Rp15.000 dan berpotensi sampai akhir tahun masih akan menguat,” tulisnya.

Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah di rentang Rp14.430 hingga Rp14.530.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper