Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Bakal Pangkas Investasi Pasar Modal, Ini Tanggapan BEI

Perlu dilihat berapa besar transaksi BPJS Ketenagakerjaan di Bursa selama beberapa waktu terakhir untuk mengetahui proyeksi dampak kebijakan terhadap jumlah maupun nilai transaksi di Bursa ke depannya.
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia angkat bicara mengenai rencana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan untuk mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksa dana.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono W. Widodo mengatakan bahwa pada dasarnya Bursa menghargai kebijakan investasi dari institusi pengelola dana publik karena merupakan kebijakan yang independen.

“Kebijakan investasi dari para pengelola dana publik adalah kebijakan yang independen dan Bursa menghargai keputusan dari para pengelola atau manajer investasi tersebut,” katanya kepada awak media, Rabu (31/3/2021)

Lebih lanjut, Laksono menolak berkomentar mengenai bagaimana proyeksi dampak kebijakan BPJS Ketenagakerjaan tersebut terhadap jumlah maupun nilai transaksi di Bursa ke depannya.

Dia mengatakan perlu dilihat berapa besar transaksi institusi tersebut di Bursa selama beberapa waktu terakhir untuk mengetahui hal tersebut.

Menurutnya, dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan memang besar tapi sebagian besar di antaranya diinvestasikan di efek bersifat utang pemerintah dan swasta, serta deposito.

“Silahkan ditanyakan ke BPJS Ketenagakerjaan karena ini bukan data publik yang bisa kami sebarkan ke publik,” ujarnya lagi.

Seperti diketahui, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR pada Selasa (29/3/2021) kemarin, pihak BPJS Ketenagakerjaan menyatakan akan mengurangi komposisi investasi di instrumen saham dan reksadana untuk menekan risiko penurunan harga di pasar, yang digadang-gadang menjadi penyebab unrealized loss.

Adapun berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis, komposisi investasi BPJS Ketenagakerjaan per Januari 2021 terdiri saham sebesar 15,9 persen, reksadana 8,3 persen, obligasi 63,1 persen, deposito 12,2 persen, properti 0,4 persen, dan penyertaan langsung 0,1 persen.

Badan tersebut menempatkan investasi saham di 34 emiten, yang 25 di antaranya merupakan anggota konstituen indeks LQ45 dan sisanya pernah masuk indeks tersebut saat pembelian berlangsung.

Berikut daftar saham BPJAMSOSTEK berdasarkan dokumen yang diperoleh Bisnis:

AALI

BBTN

INTP

PTBA

UNTR

ADRO

BMRI

ITMG

PTPP

UNVR

ANTM

BSDE

JSMR

SIMP

WIKA

ASII

GIAA

KLBF

SMGR

WSBP

BBCA

ICBP

KRAS

SMRA

WSKT

BBNI

INCO

LSIP

TINS

WTON

BBRI

INDF

PGAS

TLKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper