Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Chandra Asri (TPIA) Terbitkan Obligasi Rp1 Triliun, Simak Kuponnya!

Emiten berkode saham TPIA itu akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap III Tahun 2021 senilai Rp1 triliun dalam 3 seri.
Forklift listrik yang digunakan Chandra Asri merupakan salah satu wujud komitmen dalam melaksanakan operasional perusahaan yang mengacu pada sistem keberlanjutan. /facebook
Forklift listrik yang digunakan Chandra Asri merupakan salah satu wujud komitmen dalam melaksanakan operasional perusahaan yang mengacu pada sistem keberlanjutan. /facebook

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten petrokimia entitas Grup Barito, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., bakal menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia, emiten berkode saham TPIA itu akan menerbitkan obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap III Tahun 2021 senilai Rp1 triliun dalam 3 seri.

Lebih perinci, seri A akan diterbitkan senilai Rp50 miliar dengan kupon 7,8 persen dan tenor 3 tahun, seri B diterbitkan senilai Rp587,95 miliar dengan kupon 8,5 persen dan tenor 5 tahun, dan seri C diterbitkan senilai Rp362,05 miliar dengan kupon 9 persen dan tenor 7 tahun.

Obligasi itu akan diterbitkan pada 15 April 2021 dengan tanggal pencatatan pada 16 April 2021.

Sebelumnya, Head of Investor Relations Chandra Asri Harry Tamin mengatakan pihaknya terus memantau kondisi pasar keuangan domestik untuk mencari peluang menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah. Dia menilai, peluang dari pasar obligasi dalam negeri masih cukup besar untuk dimanfaatkan.

“Kami akan selalu aktif dalam memantau pasar Indonesia agar perusahaan mendapatkan likuiditas yang baik, bunga yang menarik, serta tenor yang sesuai dengan strategi perusahaan,” katanya dalam konferensi pers pada Kamis (4/3/2021).

Harry menjelaskan strategi penerbitan dan pembelian kembali obligasi yang dilakukan oleh TPIA telah membuahkan hasil positif. Hal ini terlihat dari posisi perusahaan yang berbalik menjadi net cash di akhir tahun 2020 berbanding net debt pada tahun sebelumnya.

Menurutnya, kondisi pasar surat utang domestik pada 2021 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini seiring dengan proses vaksinasi virus corona yang mulai dilakukan akan memicu pemulihan perekonomian global.

“Penanganan virus corona yang lebih baik juga akan semakin meningkatkan optimisme investor. Sehingga, kondisi pasar keuangan juga akan semakin kondusif,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper