Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020: Sari Roti (ROTI) Catat Pendapatan Rp3,21 Triliun, Turun Tipis

Emiten konsumer PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. mencatatkan pendapatan senilai Rp3,21 triliun di sepanjang 2020. Pencapaian itu turun 3,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,33 triliun.
Presiden Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Wendy Yap (kedua kiri), bersama Direktur Indrayana (dari kiri), berbincang dengaan Presiden Komisaris Benny Setiawan Santoso, dan Komisaris Jaka Prasetya, seusai rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan, di Jakarta, Selasa (17/7)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Nippon Indosari Corpindo Tbk Wendy Yap (kedua kiri), bersama Direktur Indrayana (dari kiri), berbincang dengaan Presiden Komisaris Benny Setiawan Santoso, dan Komisaris Jaka Prasetya, seusai rapat umum pemegang saham luar biasa perseroan, di Jakarta, Selasa (17/7)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten konsumer PT Nippon Indosari Corporindo Tbk. mencatatkan pendapatan senilai Rp3,21 triliun di sepanjang 2020. Pencapaian itu turun 3,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp3,33 triliun.

Berdasarkan laporan tahunan 2020, emiten dengan kode saham ROTI ini mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 3,74 persen secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp3,21 triliun.

Pelemahan pendapatan turut menggerus laba. Laba ROTI tercatat turun 28,55 persen menjadi Rp215,05 miliar dibandingkan realisasi 2019 senilai Rp301 miliar.

Direktur Nippon Indosari Corporindo Arlina Sofia menjelaskan pencapaian penjualan perseroan pada 2020 ditopang kanal tradisional (general trade) yang meningkat sebesar 20 persen menjadi Rp947 miliar.

“Strategi untuk berfokus pada wilayah perumahan dengan memperkenalkan moda pemesanan produk yang lebih mudah melalui Whatsapp dan Chatbot telah memberikan hasil yang sangat positif,” kata Arlina dalam keterangan resmi, Selasa (30/3/2021).

Adapun, produsen Sari Roti ini disebut dapat menjaga net profit margin sebesar 6,7 persen pada tahun lalu.

Lebih lanjut, Arlina mengatakan kanal tradisional mampu meredakan dampak negatif dari pengurangan jam operasional gerai dan penurunan frekuensi belanja konsumen di kanal modern. Penjualan lewat kanal modern sendiri tercatat senilai Rp2,2 triliun atau tetap tinggi dibandingkan kanal tradisional.

“Memang penjualan konsolidasian Sari Roti pada 2020 sedikit menurun dari periode sebelumnya, tetapi dengan mempertimbangkan kondisi pandemi dan operasional Filipina yang hanya kontribusi 8 bulan sebelum divestasi pada September lalu, kami melihat kinerja tahun 2020 sebagai prestasi yang baik,” jelar Arlina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper