Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gandeng Halodoc, IRRA Jajal Bisnis Layanan Kesehatan

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan bahwa mulai melakukan penetrasi bisnis jasa pelayanan kesehatan sejak awal 2021 melalui kerja saham dengan perusahaan jasa layanan seperti Halodoc dan terbaru Klinikgo pada Maret 2021.
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi
Jajaran Direksi dan Komisaris PT Itama Ranoraya Tbk. saat seremoni pencatatan perdana saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (15/10/2019). - Bisnis/Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten penyedia alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk., memperlebar sayap bisnisnya ke jasa pelayanan kesehatan.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif mengatakan bahwa mulai melakukan penetrasi bisnis jasa pelayanan kesehatan sejak awal 2021 melalui kerja saham dengan perusahaan jasa layanan seperti Halodoc dan terbaru Klinikgo pada Maret 2021.

Pada tahap awal kerjasama tersebut, emiten berkode saham IRRA itu menjadi pemasok alat pemeriksaan swab antigen test.

“Kami mempersiapkan untuk proses kerjasama operasional untuk investasi pembukaan cabang-cabang, tahap awal ada 8 cabang yang akan dibuka yang bekerjasama dengan Halodoc,” ujar Heru dikutip dari keterangan resminya, Selasa (30/3/2021).

Langkah yang diambil oleh IRRA itu dinilai sebagai langkah awal perseroan mencapai target untuk masuk kelayanan Clinical Laboratory dan e-Health Services berbasis Big Data.

Ke depan, IRRA mengincar akan sinergi baik dengan laboratorium lain maupun dengan laboratorium rumah sakit, termasuk dengan platform telemedic maupun laboratorium yang akan dioperasikan sendiri.

Heru menjelaskan, dengan langkah itu nantinya sektor hulu hingga hilir perseroan dapat berdampak pada sustainability perusahaan atau memberikan kontribusi nilai yang optimal baik untuk hasil jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.

Di sisi lain, rencana akuisisi PT Oneject Indonesia (OJI) oleh perseroan hingga saat ini masih dalam proses. Untuk diketahui, OJI saat ini merampungkan fasilitas pabrik kedua jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle dengan kapasitas total 1,2 miliar per tahun.

Setelah akuisisi, pabrik itu akan menjadi sentral fasilitas produksi berbagai alat kesehatan bagi perseroan

Fasilitas produksi dengan produk yang dihasilkan berstandar WHO menjadi modal yang strategis untuk bisa memproduksi alat kesehatan lainnya yang berorientasi global, seperti lokalisasi rencana produksi Antigen Test Panbio yang dimiliki Abbott.

Adapun, sembari mengejar pelebaran saya bisnis itu IRRA juga kembali menargetkan pendapatan 2021 tumbuh dobel dari tahun lalu.

“Proses transformasi tetap menjadi agenda utama IRRA, dan saat ini sudah masuk detail mekanisme pelaksanaannya dan tahun ini kami juga harus bisa mencetak pertumbuhan dobel jadi memang kami harus hati-hati supaya dua-duanya bisa didapat optimal, baik target pertumbuhan dan juga transformasi bisnisnya,” jelas Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper