Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Pengelola Alfamart (AMRT) Naik Jadi Rp75,8 Triliun pada 2020, Laba Turun Tipis

AMRT mencatatkan pendapatan senilai Rp75,82 triliun. Realisasi itu naik 3,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya Rp72,94 triliun.
Pramuniaga memasukkan barang yang telah dibeli konsumen ke dalam kantong plastik di salah satu mini market di kawasan Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto
Pramuniaga memasukkan barang yang telah dibeli konsumen ke dalam kantong plastik di salah satu mini market di kawasan Jakarta Timur, Jumat (1/3/2019)./ANTARA-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel dan waralaba PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. mampu mencetak kenaikan pendapatan di sepanjang 2020 walaupun daya beli masyarakat terbebani pandemi.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2020, emiten dengan kode saham AMRT ini mencatatkan pendapatan senilai Rp75,82 triliun. Realisasi itu naik 3,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari tahun sebelumnya Rp72,94 triliun.

Penjualan bukan makanan terpantau naik paling tinggi sebesar 8,25 persen yoy menjadi Rp25,52 triliun dari sebelumnya Rp23,57 triliun. Adapun, penjualan makanan tumbuh 1,90 persen yoy menjadi Rp50,26 triliun dari sebelumnya Rp49,32 triliun.

Di sisi lain, pendapatan dari jasa terkontraksi 7,54 persen yoy menjadi Rp33,96 miliar dari sebelumnya Rp36,73 miliar.

Kendati pendapatan meningkat, beban yang meningkat bikin laba AMRT tercatat senilai Rp1,06 triliun pada 2020 atau turun 4,58 persen dibandingkan 2019 senilai Rp1,11 triliun.

Total aset dari pengelola jaringan waralaba Alfamart ini tercatat senilai Rp25,97 triliun pada akhir 2020 atau tumbuh 8,24 persen dibandingkan akhir 2019 senilai Rp23,99 triliun.

Ekuitas perseroan naik 10,92 persen yoy menjadi Rp7,63 triliun sedangkan liabilitas naik 7,16 persen menjadi Rp18,33 triliun.

Sementara itu, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. menganggarkan belanja modal atau capital expenditure senilai Rp2,5 triliun-Rp2,7 triliun pada 2021.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian menjelaskan capex tersebut tidak akan digunakan hanya untuk membuka gerai baru namun juga memperpanjang gerai-gerai yang sudah ada.

Selain itu, perseroan juga akan menggunakan dana belanja modal itu untuk revitalisasi gudang-gudang yang dimiliki perseroan.

“Belanja modal pada 2021 kami anggarkan di kisaran Rp2,5 triliun Rp2,7 triliun,” kata Tomin kepada Bisnis, Selasa (23/3/2021).

Sebelumnya, emiten dengan kode saham AMRT ini menargetkan pembukaan gerai baru sekitar 500 gerai-750 gerai tahun ini. Target ini lebih rendah dibandingkan target gerai baru pada 2020 sebanyak 1.000 gerai karena perseroan masih mencermati perkembangan pandemi.

Hingga akhir Oktober 2020, perseroan telah membuka 800 gerai baru atau hampir mencapai target 1.000 gerai baru.

Adapun, pandemi Covid-19 pada 2020 sempat membuat gerai Alfamart ditutup sekitar 250 gerai. Namun, gerai yang ditutup itu berangsur dibuka kembali walaupun tetap terkena pembatasn jam operasional karena kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB0 dari pemerintah.

AMRT menjelaskan hingga sembilan bulan pertama tahun lalu sudah ada 996 gerai Alfamart baru yang sudah buka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper