Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Berbalik Koreksi, Saham BCA Dilego Asing Meski Royal Dividen

Pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, IHSG berbalik melemah, dan ditutup koreksi 0,46 persen atau 28,74 poin menuju 6.166,82. IHSG sempat mencapai level terendah harian 6.165,55.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berbalik ditutup melemah pada perdagangan Senin (29/3/2021), setelah pada sesi I cenderung menguat. 

Pada pukul 11.30 WIB atau akhir sesi I, indeks komposi terpantau menguat 0,30 persen atau 18,44 poin menjadi 6.214,00. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak di rentang 6.197,91-6.230,99.

Namun, pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi II, IHSG berbalik melemah, dan ditutup koreksi 0,46 persen atau 28,74 poin menuju 6.166,82. IHSG sempat mencapai level terendah harian 6.165,55.

Terpantau 204 saham menguat, 287 saham melemah, dan 144 saham stagnan. Jelang penutupan, total transaksi mencapai Rp9,15 triliun dengan aksi beli bersih asing (net buy) Rp104,55 miliar. 

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) paling banyak diborong asing dengan net buy Rp95,3 miliar. Saham BBRI ditutup stagnan sama dengan akhir pekan lalu Rp4.720. 

Selanjutnya saham PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. (BMRI) diborong asing dengan net buy Rp33,7 miliar. Saham BMRI berada di level Rp6.375, turun 0,78 persen atau 50 poin.

Di sisi lain, saham PT Bank Centrral Asia Tbk. (BBCA) dijual asing paling besar dengan net sell Rp117,7 miliar. Saham BBCA turun 0,86 persen menuju Rp31.800.

Saham BCA jatuh meskipun manajemen berkomitmen membagikan dividen tunai sebesar Rp530 per saham atau 48 persen dari total laba bersih untuk tahun buku 2020 atau sekitar Rp13,02 triliun.

Dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim sebesar Rp98,- per saham yang telah dibagikan pada tanggal 22 Desember 2020.

Keputusan dividen BCA telah ditetapkan melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar hari ini, (29/3/2021). Diketahui, sepanjang tahun lalu laba perseroan terkoreksi 5,14 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp27,13 triliun.

Sebelumnya, MNC Sekuritas memperkirakan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih relatif terbatas dan rawan terkoreksi pada perdagangan Senin (29/3/2021). 

Tim riset MNC Sekuritas memperkirakan, selama IHSG belum mampu menembus resistance di 6.360, maka pergerakan IHSG saat ini sedang membentuk wave (iv) dari wave [c] dari wave 2 pada skenario merah. 

“Hal tersebut berarti, penguatan IHSG akan relatif terbatas dan masih rawan terkoreksi untuk membentuk wave (v) dari wave [c] dari wave 2,” papar tim riset dalam laporannya, Senin (29/3/2021). 

Adapun level penguatan IHSG diperkirakan berada pada rentang 6.200-6.250, sedangkan level koreksi IHSG berada pada rentang 5.980-6.100. Sementara itu, level support IHSG berada pada 6.018 dan 5,735, sedangkan level resisten pada level 6.360 dan 6.400.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper