Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Makassar Dinilai Berdampak Minim Pada Pergerakan Pasal Modal

Peristiwa pengeboman Gereja Katedral di Makassar tidak berdampak signifikan pada IHSG karena perhatian investor lebih kepada hal-hal fundamental di pasar. Namun, kejadian ini tetap butuh penanganan secara hukum.
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas didepan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/1/2021).Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Perstiwa pengeboman yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) pagi dinilai tak akan terlalu berdampak pada pergerakan pasar modal pekan depan.

Seperti diketahui, sekitar pukul 10.28 WITA pagi tadi terjadi ledakan bom di halaman Gereja Katedral Makassar. Peristiwa yang diduga merupakan bom bunuh diri tersebut menewaskan pelaku dan melukai belasan jemaat gereja.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai peristiwa pengeboman yang terjadi akhir pekan ini belum sampai pada skala yang akan menganggu aktivitas investasi di Indonesia, meski memang cukup menjadi perhatian publik.

“Biarkan itu menjadi kejadian yang butuh penanganan secara hukum tapi orientasi di pasar modal jadi tetap ke fundamental emiten. Jadi kira harapkan kondisi tersebut tidak terlalu menggangu kondisi pasar modal,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (28/3/2021)

Meskipun demikian, Reza mengharapkan peristiwa tersebut dapat ditangani secara cepat oleh aparat yang berwenang. Sebab hal itu juga sebagai bagian dari kepercayaan investor pasar modal terhadap kondisi internal di Indonesia.

“Walaupun tidak berpengaruh besar kalau hukum sigap paling tidak itu memberikan kepercayaan bagi investasi,” pungkasnya.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan kejadian berdarah tersebut belum memberikan dampak signifikan terhadap dinamika pasar modal sebab tak ada kekacauan lebih lanjut yang terjadi.

“Tidak ada chaos yang terjadi, seluruh rakyat Indonesia juga mengutuk serangan ini,” kata dia.

Adapun, secara teknikal Nafan memperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya pada perdagangan Senin (29/3/2021) setelah ditutup menguat signifikan 1,19 persen pada sesi perdagangan akhir pekan, Jumat (26/3/2021).

Menurutnya, berdasarkan rasio Fibonacci, adapun support maupun resistance maksimum berada pada 6081.11 hingga 6254.33. Kemudian berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif.

“Meskipun demikian, Stochastic dan RSI telah berada di area netral. Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” jelas Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper