Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duh! IHSG Anjlok 1,5 Persen ke Level 6.060, Saham BCA Diobral

Hingga pukul 13.46 WIB atau awal sesi II, IHSG anjlok 1,55 persen atau 95,16 poin menuju 6.060,98. Indeks sempat menyentuh level terendah 6.059,92.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (22/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.co, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin melemah pada awal sesi II perdagangan Kamis (25/3/2021). Indeks sudah melemah selama empat hari berturut-turut pekan ini.

Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,94 persen atau 57,86 poin menjadi 6.098,28. Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.085,85-6.176,43.

Hingga pukul 13.46 WIB atau awal sesi II, IHSG anjlok 1,55 persen atau 95,16 poin menuju 6.060,98. Indeks sempat menyentuh level terendah 6.059,92.

Total transaksi mencapai Rp6,35 triliun. Investor asing cenderung melakukan aksi jual dengan net sell Rp229,5 miliar.

Investor asing terpantau kembali melepas saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dengan net sell senilai Rp159,6 miliar. Saham BBCA mengalami penurunan 1,48 persen menjadi Rp31.720.

Di jajaran top losers, sejumlah saham anjlok seperti ABBA 6,91 persen, AGRO 6,87 persen, AMAR 6,78 persen, dan DGNS 6,71 persen.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan pelemahan IHSG belakangan ini sejalan dengan depresiasi sejumlah indeks saham di kawasan Asia Pasifik akibat kekhawatiran peningkatan kasus Covid-19 dan lockdown di Eropa.

“Beberapa investor tetap waspada di belakang volatilitas yang tinggi dari imbal hasil Treasury AS,” tulis Hariyanto dalam riset harian, Kamis (25/3/2021). 

Mirae Asset Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan terkonsolidasi di zona merah hari ini dengan rentang pergerakan 6.125—6.219. Berdasarkan indikator, MFI optimized dan indikator RSI optimized akan menguji support trendline. 

Pada periode  weekly terlihat indikator MFI optimized mulai bergerak naik namun indikator RSI optimized terlihat konsolidasi di support trend line.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper