Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasil Lelang Sukuk Hari Ini, Pemerintah Dapat Penawaran Rp17,1 Triliun

Total penawaran yang masuk senilai Rp17,16 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS).
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— Lelang surat berharga syariah negara atau sukuk negara, Selasa (23/3/2021), menghasilkan penawaran masuk senilai Rp17,16 triliun.

Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), pemerintah telah melakukan lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara. Lelang hari ini merupakan lelang sukuk negara keenam di tahun 2021.

Hasilnya, total penawaran yang masuk senilai Rp17,16 triliun untuk enam seri SBSN yang terdiri atas 1 surat perbendaharaan negara syariah (SPN-S) dan lima project based sukuk (PBS).

Hasil lelang menunjukkan penawaran terbanyak masuk untuk seri PBS029 yang jatuh tempo 15 Maret 2034 dengan total Rp4,34 triliun. Dari penawaran yang masuk, yield atau imbal hasil rerata tertimbang yang dimenangkan 6,63 persen dengan jumlah nominal dimenangkan Rp1,2 triliun.

Seri selanjutnya yang paling diincar oleh investor yakni PBS027 yang jatuh tempo 15 Mei 2023 dengan total penawaran masuk Rp4,03 triliun. yield rerata tertimbang yang dimenangkan 4,92 persen dengan jumlah nominal yang dimenangkan Rp2,50 triliun.

Adapun, total nominal yang dimenangkan dari kelima seri yang ditawarkan senilai Rp6,39 triliun.

Seri

Jatuh Tempo

Penawaran Masuk

Jumlah Dimenangkan

Yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan

SPNS10092021

10 September 2021

Rp1,6 triliun

Rp0,95 triliun

3,16%

PBS027

15 Mei 2023

Rp4,03 triliun

Rp2,5 triliun

4,92%

PBS017

 15 Oktober 2025

Rp1,99 triliun

 Rp1,65 triliun

 5,71%

PBS029

15 Maret 2034

Rp4,34 triliun

Rp1,2 triliun

6,63%

 

PBS004

15 Februari 2037

Rp3,01 triliun

 

Rp0,087 triliun

6,73%

 

PBS028

15 Oktober 2046

Rp2,17 triliun

Rp0,009 triliun

7,2%

 

 

Terkait hal ini, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto memaparkan, sentimen menguatnya yield US Treasury masih menjadi penekan utama yang mempengaruhi hasil lelang kali ini.

Menurutnya, penguatan yield US Treasury membuat para investor cenderung lebih memperhatikan pergerakan imbal hasil dari AS. Apalagi, tren ini masih berada pada tahap awal, sehingga akan mendapat perhatian khusus dari para investor.

Kenaikan imbal hasil US Treasury memicu para investor asing untuk memindahkan dananya dari emerging market seperti Indonesia ke AS. Pasalnya, tingkat likuiditas di pasar AS jauh lebih besar dibandingkan dengan Indonesia sehingga dinilai menjanjikan oleh para investor.

Ramdhan mengatakan, investor domestik masih menjadi aktor utama dalam lelang kali ini. Hal tersebut seiring dengan tingkat likuiditas investor dalam negeri yang masih cukup baik.

Sementara itu, terkait serapan pada lelang hari ini, menurut Ramdhan, hal ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kondisi pasar SBN ditengah guncangan yang masih terjadi.

“Jumlah serapan yang adalah upaya untuk menjaga agar spread imbal hasil pada pasar primer dan sekunder tidak terlalu besar atau sama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper