Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2020 Moncer, Saham Emiten Grup Salim ICBP & INDF Mentereng

Saham INDF ditutup melonjak 5,12 persen atau 325 poin ke level Rp6.675 per dolar AS, sedangkan saham ICBP ditutup menguat 4,25 persen atau 375 poin ke level Rp9.200.
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com
Petugas sedang menurunkan karton produk mi instan Indomie. Mi instan merupakan salah satu produk unggulan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk./indofood.com

Bisnis.com, JAKARTA – Duo emiten grup Salim PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) kompak menguat pada perdagangan Selasa (23/3/2021) di saat IHSG berakhir melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, saham INDF ditutup melonjak 5,12 persen atau 325 poin ke level Rp6.675 per dolar AS. Volume perdagangan saham INDF hari ini mencapai 30,64 juta saham dengan nilai Rp204 miliar.

Sementara itu, saham ICBP ditutup menguat 4,25 persen atau 375 poin ke level Rp9.200, dengan volume perdagangan 30,86 juta dan nilai Rp283,66 miliar.

Penguatan saham INDF dan ICBP ini berbanding terbalik dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ditutup melemah 0,77 persen atau 48,42 poin menjadi 6.252,71.

Sepanjang hari ini, indeks bergerak di rentang 6.245,99-6.342,13. Jelang penutupan total transaksi mencapai Rp10,59 triliun, dengan aksi jual bersih investor asing mencapai Rp195,84 miliar.

Penguatan saham ini terjadi setelah dua emiten grup Salim ini melaporkan kinerja yang mengesankan sepanjang tahun 2020 lalu.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, INDF membukukan pendapatan senilai Rp81,73 triliun. Realisasi itu naik 6,70 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp76,59 triliun.

Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami kenaikan sebesar 31,52 persen menjadi Rp6,45 triliun. Sementara pada 2019, INDF mencatatkan laba bersih senilai Rp4,90 triliun.

Adapun, total aset perseroan mengalami pertumbuhan 69,58 persen menjadi Rp163,13 triliun per akhir 2020. Liabilitas perseroan naik 100,01 persen menjadi Rp83,99 triliun sedangkan ekuitas naik 46 persen menjadi Rp79,13 triliun.

Tidak jauh berbeda, ICBP ini membukukan kenaikan laba sebesar 30,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6,58 triliun pada tahun 2020.

Dorongan laba itu seiring dengan moncernya penjualan ICBP. Penjualan bersih ICBP pada 2020 tercatat senilai Rp46,64 triliun atau naik 10,27 persen yoy dari tahun sebelumnya Rp5,03 triliun.

Sementara itu, pos aset perseroan mengalami lonjakan sebesar 167,60 persen yoy menjadi Rp103,58 triliun pada akhir 2020 berbanding dari akhir 2019 senilai Rp38,70 triliun.

Adapun, liabilitas mengalami kenaikan 342,50 persen yoy menjadi Rp53,27 triliun dan ekuitas tumbuh 88,66 persen yoy menjadi Rp50,31 triliun.

Sementara itu, marjin laba bersih ICBP pada 2020 melesat menjadi 14,1 persen dari sebelumnya 11,9 persen. Begitu pula laba inti naik 12,79 persen menjadi Rp5,82 triliun dari sebelumnya Rp5,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper