Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Stagnan, Tertekan Sentimen Fed dan Obligasi AS

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup di posisi Rp14.407 per dolar AS hari ini, atau tidak berubah dibandingkan dengan penutupan pekan lalu. Sementara itu, indeks dolar terpantau menguat 0,142 poin atu 0,15 persen ke level 92,061.
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan menunjukan dolar AS di Jakarta, Rabu (3/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup stagnan pada Senin (22/3/2021) seiring dengan kenaikan imbal hasil obligasi AS dan komentar Gubernur The Federal Reserve (The Fed).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup di posisi Rp14.407 per dolar AS hari ini, atau tidak berubah dibandingkan dengan penutupan pekan lalu. Sementara itu, indeks dolar terpantau menguat 0,142 poin atu 0,15 persen ke level 92,061.

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.456 per dolar AS, menguat 20 poin atau 0,13 persen dari posisi akhir pekan lalu, Jumat (19/3/2021) Rp14.476 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam laporannya mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah dipengaruhi oleh pemberlakuan Undang-Undang Cipta Kerja untuk mengurangi dampak negatif covid-19, utamanya di sektor lapangan kerja. UU Cipta Kerja menjadi jembatan antara program penanganan covid-19 jangka pendek dan reformasi struktural di jangka panjang.

Selain itu, pengesahan berbagai regulasi turunan tentang ketenagakerjaan serta memberikan fasilitas perlindungan, pemberdayaan insentif, dan pembiayaan bagi pelaku UMKM juga turut mempengaruhi pergerakan nilai tukar ruiah.

Selain itu, pembentukan Indonesia Investment Authority (INA) juga dinilai menjadi katalis positif pada pergerakan rupiah pada hari ini.

Melalui berbagai upaya tersebut Pemerintah optimistis tahun 2021 akan menjadi titik balik dari permasalahan akibat pandemi dan mengharapkan partisipasi dari para stakeholder untuk memastikan bahwa berbagai kebijakan yang telah dipersiapkan dapat dioperasionalisasikan secara optimal.

“Informasi Undang-Undang Cipta kerja membawa angin segar dan sempat membuat mata uang rupiah kembali ke performa terbaik walau akhirnya ditutup stagnan,” jelasnya

Sementara itu, dari luar negeri kenaikan imbal hasil US Treasury memicu penguatan indeks dollar pada hari ini.

Lelang US Treasury dengan tenor dua, lima, dan tujuh tahun di akhir pekan ini juga berada dalam radar investor. Bank-bank besar AS juga harus melanjutkan memegang lapisan tambahan modal, setelah Federal Reserve AS mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka tidak akan memperpanjang jeda sementara peraturan COVID-19 karena akan berakhir pada Maret 2021.

Gubernur Fed Jerome Powell menegaskan dalam pihaknya akan terus memberikan bantuan kepada perekonomian selama masih dibutuhkan seiring dengan pemulihan yang saat ini masih jauh dari selesai. Dia menambahkan AS akan berhasil pulih diri dari krisis COVID-19 lebih kuat dan lebih baik, seperti yang telah sering dilakukan sebelumnya

Pelaku pasar juga memantau KTT Inovasi BIS pada pekan ini, di mana Powell berada dalam daftar pembicara bersama kepala bank sentral lainnya termasuk Christine Lagarde dari Bank Sentral Eropa dan Andrew Bailey dari Bank Sentral Inggris.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memprediksi nilai tukar rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp14.390 - Rp14.430 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper